TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sinergi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Komisi IV DPR RI terus dilakukan guna meningkatkan produktivitas perikanan budidaya ikan air tawar di Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Berbagai bantuan dikucurkan kepada para kelompok pembudidaya, mulai dari sarana prasarana produksi hingga pendampingan kegiatan budidaya yang inovatif dan ramah lingkungan.
“Potensi lahan yang luas di Lampung Selatan mendukung untuk pengembangan usaha budidaya ikan air tawar. Usaha budidaya ikan air tawar relatif mudah, bisa dengan berbagai macam media pemeliharaan," ungkap Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu.
Baca juga: Peluang Usaha bagi Masyarakat Pulau Kecil, KKP Dorong Pengembangan Budidaya Kakap Putih
Kecamatan Palas merupakan salah satu daerah di Lampung Selatan yang punya potensi besar untuk dilakukan pengembangan perikanan budidaya air tawar. Berdasarkan informasi yang diperoleh, daerah ini memiliki pasokan air yang mencukupi sepanjang tahun, lahan yang luas, dan memiliki kelompok pembudidaya ikan terbanyak di Lampung Selatan.
Komoditas unggulan dari Kecamatan Palas adalah seperti ikan lele dan patin. Tebe optimis, dengan potensi yang ada produktivitas budidaya di Palas masih bisa genjot baik dari sisi hasil panen maupun kualitas produk yang dihasilkan.
“KKP terus mendorong kawasan yang berbasis komoditas unggulan dengan mensinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya usaha pembudidayaan ikan yang berdaya saing dan berkelanjutan,” papar Dirjen Tebe.
Tebe melanjutkan, secara keseluruhan dukungan KKP dan Komisi IV untuk peningkatan produktivitas pembudidaya di Lampung Selatan mencakup pemberian benih ikan dan udang, bibit rumput laut kultur jaringan, sarana budidaya ikan hias, bioflok ikan lele dan nila, kincir, excavator, rehabilitasi saluran irigasi tambak dan juga mesin pakan ikan mandiri.
Baca juga: KKP Terus Optimalkan Produksi Benih Gabus Haruan Guna Dukung Pembudidaya di Kalimantan Selatan
KKP juga memberikan pendampingan dan bimbingan teknis budidaya ikan di wilayah berjuluk Gerbang Krakatau tersebut, dengan mendorong para pembudidaya menerapkan kaidah-kaidah Best Aquaculture Practices (BAP) atau Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), serta Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB).
Sederet upaya tersebut, sambung Tebe, merupakan bagian dari program ekonomi biru KKP berupa pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan, yang sekaligus akan berkontribusi pada ketahanan pangan di tengah masyarakat.
KKP melalui subsektor perikanan budidaya pun digadang-gadang menjadi tulang punggung sektor pangan dan roda penggerak ekonomi daerah maupun secara nasional.
“Melalui inovasi teknologi budidaya ikan air tawar saat ini sudah mulai banyak diaplikasikan oleh pembudidaya di Lampung Selatan, sehingga berpeluang dapat meningkatkan produktivitasnya serta daya saing hasil produksinya yang dapat mendongkrak pendapatan pembudidaya,” pungkas Tebe
Sementara itu Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin turut mendorong kelompok pembudidaya ikan untuk melakukan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan.
Dia juga berharap KKP terus memberikan pendampingan dan bimbingan teknis budidaya ikan yang baik dan benar sehingga usaha budidaya ikan air tawar di Lampung Selatan terus tumbuh dan berkembang, tidak hanya di hulu tapi juga hilir
Produk-produk yang dihasilkan pun diharapkannya bisa menembus pasar ekspor. “Kami hadir di sini adalah untuk menjalin silaturahmi dan diskusi bersama guna peningkatan produktivitas perikanan budidaya yang baik,” jelas Sudin.
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Mulyanto menyampaikan komitmen melakukan pendampingan dan bimbingan teknis budidaya ikan yang sesuai dengan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dalam rangka pengembangan perikanan budidaya seperti di Lampung Selatan sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan pembudidaya.
Baca juga: Hadiri HUT Ke-24 KKP, Menteri Trenggono Tekankan Pentingnya Regulasi yang Berkualitas
Mulyanto menambahkan, BBPBL Lampung telah memberikan bantuan kepada kelompok pembudidaya ikan di Lampung Selatan antara lain memberikan bantuan benih ikan, udang dan bibit rumput laut, sarana budidaya ikan hias, bioflok, pendampingan teknologi, serta melakukan pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan.
“BBPBL Lampung berharap berbagai macam stimulus tersebut diberikan, sehingga di Lampung Selatan dapat terus menggeliatkan usaha perikanan budidaya dengan membawa prinsip keberlanjutan usaha. BBPBL Lampung juga terus melakukan sinergi dan kolaborasi baik pemerintah pusat dan daerah serta penyuluh, sebagai kunci keberhasilan dalam mendorong perikanan budidaya sebagai motor penggerak perekonomian,” tandas Mulyanto.