Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya akan memastikan penyebab meninggalnya 24 warga di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Dirinya menilai Pemerintah belum dapat memastikan apakah warga itu meninggal akibat kelaparan.
"Akan kita lihat apakah itu kematian biasa ataukah kematian yang memang karena kelaparan atau sebab yang lain," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Menurut Muhadjir, para warga itu meninggal dalam kurun waktu yang tidak bersamaan.
Proses kematian tersebut, kata Muhadjir, terjadi dalam rentan waktu enam bulan terakhir.
Sehingga belum dapat dipastikan, warga Yakuhimo tersebut meninggal akibat kelaparan.
"Sementara itu sifatnya hipotetik ya, diduga. Karena jumlah itu juga tidak dalam waktu yang bersamaan. Itu berlangsung selama sekitar enam bulan," kata Muhadjir.
"Tapi kan kalau meninggal itu kan ya tiap hari selalu saja terjadi, itu kita belum bisa mengkategorikan mana yang seandainya terjadi, berapa yang memang disebabkan oleh akibat kelaparan itu belum ada," tambah Muhadjir.
Muhadjir mengatakan kasus kelaparan di Yahukimo telah dibahas dalam rapat oleh para menteri.
Rencananya Muhadjir bakal meninjau wilayah yang dilanda bencana tersebut di Yakuhimo.
"Saya dalam waktu dekat Insyaallah segera meninjau lapangan untuk memastikan bahwa penanganan di lapangan sudah berjalan dengan baik," pungkas Muhadjir.
Sebelumnya, Wilayah Distrik Amuma,Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dilanda bencana kelaparan yang disebabkan oleh kekeringan dan gagal panen akibat cuaca ekstrem.
Menurut informasi yang didapat dari Tim Tanggap Darurat Pemda Yahukimo, sejak Agustus 2023 sampai saat ini, tercatat 24 orang meninggal dunia dari 13 kampung yang terletak di Distrik Amuma dengan penyebab kematian yang bervariasi yakni akibat sakit dan lansia di tengah bencana kelaparan ini.