News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BMKG Paparkan Dampak Lanjutan Kemarau Kering di Sejumlah Sektor

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendung Simpar di Desa Tohkuning, Kecamatan Karangpadan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan volume air minimum pada musim kemarau, Sabtu (14/10/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Kombinasi El Nino dan IOD positif yang menjadi pemicu kekeringan di Indonesia mempunyai dampak lanjutan di sejumlah sektor.

Di antaranya ada sektor pertanian, sumber daya air, kehutanan, perdagangan, energi, dan kesehatan.

Dikutip dari BMKG, berikut adalah rinciannya:

- Di sektor pertanian: produksi tanaman pangan terancam mengalami penurunan akibat terganggunya siklus masa tanam, gagal panen, kurangnya ketahanan jenis tanaman atau penyebaran hama yang aktif pada kondisi kering.

- Di sektor sumber daya air: berkuranganya sumber daya air.

- Di sektor Perdagangan: memicu lonjakan harga bahan pangan

Baca juga: KKP Dorong Sistem Bioflok Jadi Solusi Budi daya Ikan Nila di Musim Kemarau

- Di sektor kehutanan: mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan.

- Di sektor energi: menekan jumlah produksi energi yang bersumber dari PLTA.

- Di sektor ketahanan

"Di sektor ketahanan meningkatkan risiko kesehatan berkaitan dengan sanitasi dan ketersediaan air bersih untuk di konsumsi dan kebersihan. Bagi daerah yang mengalami karhutla, kondisi ini juga dapat berakibat pada polusi udara dan memicu terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Melihat dampak di atas, Dwikorita mengungkapkan, Pemerintah dapat mengambil sejumlah strategi sebagai upaya kesiap-siagaan yaitu:

1. Manajemen air untuk memastikan pasokan air yang cukup

2. Sosialisasi kepada petani untuk beradaptasi dengan perubahan pola musim

3. Menyelenggarakan program penyuluhan dan pelatihan untuk membantu masyarakat dalam mengadopsi praktik pertanian yang lebih tahan terhadap kondisi kekeringan.

4. Penguatan pengelolaan hutan dan lahan

5. Program rehabilitasi ekosistem dan restorasi lahan

6. Menyusun rencana kesiapsiagaan logistik

7. Melakukan kampanye kesadaran masyarakat tentang praktik konservasi air dan upaya pengurangan risiko bencana.

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini