TRIBUNNEWS.COM - Kemarau panjang selama berbulan-bulan di membuat petani cabai di Kampung Pakancilan, Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat gagal panen.
Badri (73) yang merupakan seorang petani cabai mengaku, biasanya bisa panen seminggu sekali.
Namun, karena kemarau, ia tak memanen cabai yang ditanamnya sama sekali.
"Biasanya mah tiap Minggu panen, cuman ini sudah 6 bulan kering jadi nggak panen sama sekali," ujarnya.
Baca juga: Kemarau Panjang Sebabkan Omset Pedagang Sayur di Pekanbaru Turun hingga 70 Persen
Meski dalam beberapa hari sebelumnya area Puncak Bogor sempat diguyur hujan, namun hal itu tetap tidak dapat menyelamatkan cabai tanamannya.
"Kabeh weh gagal panen, tahun sekarang mah lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya," ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut membuat dirinya alami kerugian hingga puluhan juta rupiah, padahal pada tahun sebelumnya ia bisa mendapatkan keuntungan hingga 20 juta lebih.
"Rugi lah, banyak. Modal 20 juta, cuman dapat 10 juta doang," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kemarau Panjang, Petani Cabai di Megamendung Bogor Merenung, Ngaku Rugi Rp 20 Juta