TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 2 November 2023 memperingati hari apa?
Tanggal 2 November 2023 jatuh pada hari ini, Kamis.
Adapun peringatannya, yakni Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan Terhadap Jurnalis dan Hari Balet Internasional.
Lantas, bagaimana sejarahnya?
Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan Terhadap Jurnalis
Baca juga: Bendung Hoaks Jelang Pemilu 2024, AMSI Latih 30 Jurnalis dari Jakarta, Jabar dan Sulawesi Tenggara
Peringatan ini pertama kali dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB melalui Resolusi Majelis Umum A/RES/68/163.
Dihimpun dari laman PBB, pemilihan tanggal 2 November ini bertepatan dengan pembunuhan dua jurnalis Prancis di Mali pada tahun 2013.
Peringatan ini untuk mencegah serangan maupun kekerasan terhadap jurnalis dan pekerja media.
Apalagi menjadi jurnalis bukanlah pekerjaan yang mudah, karena bertemu dengan orang banyak dan risiko ancaman selalu mengintai.
Terutama bagi pada jurnalis yang bertugas di ranah maupun tempat sensitif/konflik.
Sejak 2 November 2013, peringatan Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan Terhadap Jurnalis ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran yang terlibat dalam perjuangan melawan umpunitas kejahatan terhadap jurnalis.
Hari Balet Sedunia
Baca juga: Mengenal Lee Da-hyeon di VNL 2023: Viral Joget Ting Tang Challenge, Sempat Sekolah Balet 6 Tahun
Hari Balet Sedunia ini pertama kali di rayakan pada 1 Oktober 2014.
Saat itu sebuah perusahaan balet menampilkan video ke enam benua mengenai perisapan, latihan, hingga menari di balik layar.
Pada acara itu, terdapat beberapa perusahaan utama yang berkontribusi, seperti The Australian Ballet, Bolshoi Ballet, The Royal Ballet, National Ballet of Canada, San Francisco Ballet, dan Royal Swedish Ballet.
Diketahui, sejarah balet ini sejak abad ke-15 di Talia dan Prancis dnegan tarian yang dibawakan bangsawan baik pria maupun wanita di lingkungan istana.
Pada saat itu, balet tidak hanya sebuah tarian sajam melainkan ada musik, puisi, dekorasi, dan kostum.
Kostum bervariasi berdasarkan kreativitas dan musik klasik tidak lagi menjadi genre musik wajib yang dibawakan.
Hal itu dikenal sebagai Ballet De Cour, kemudian balet dikembangkan oleh istri Raja Henry II dari Perancis, Catherine de' Medici.
Kemudian, untuk balet ini pertama kali dipentaskan di panggung pada tahun 1691 yang digabungkan dengan opera, di Prancis.
Tahun 1700-an, master balet Prancis pun melakukan revolusi mengenai opera bales yang menganjurkan pendtas untuk berdiri sendiri dengan genrenya, dibentuknya Balet d'Action dengan gerakan ekspresif dan dramatis dengan alur cerita.
(Tribunnews.com/Pondra)