TRIBUNNEWS.COM - Berikut tema Hari Pahlawan 10 November 2023 lengkap dengan logo dan sejarahnya.
Hari Pahlawan diperingati untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia
Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November.
Tahun ini, Hari Pahlawan jatuh pada Jumat, 10 November 2023.
Tema Hari Pahlawan 2023 dan Filosofinya
Dikutip dari laman resmi Kemensos, Hari Pahlawan diperingati untuk memaknai semangat para pahlawan dalam konteks hari ini dan masa depan.
Baca juga: Hari Pahlawan 10 November 2023 Apakah Libur? Ini Penjelasan Menurut SKB 3 Menteri
Pintu kemerdekaan yang telah dibuka lebar oleh para pahlawan harus dimanfaatkan dengan baik oleh para generasi penerus untuk bergerak dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
Semangat para pahlawan itulah yang menjadi inspirasi dalam memerangi kemiskinan dan memerangi kebodohan dengan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengetahuan dan literasi.
Hari Pahlawan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kontribusi kita dalam untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan untuk mengatasi kemiskinan dan kebodohan serta menjadikan masa depan bangsa lebih adil, cerdas, dan makmur.
Oleh karena itu, tahun ini Hari Pahlawan mengusung tema 'Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan'.
Logo Hari Pahlawan 2023
Baca juga: Contoh Susunan Upacara Hari Pahlawan 10 November 2023
Berikut filosofi logo Hari Pahlawan 2023:
- Matahari
Matahari melambangkan penerangan, mengingat bagaimana kehadirannya yang terang menerangi dunia dan memberikan harapan sama seperti pahlawan.
- Saling Merangkul
Pahlawan adalah orang yang merangkul orang lain demi tercapainya tujuan bersama dan tidak hanya memikirkan diri sendiri.
- Anyaman Bambu
Anyaman merupakan tradisi bangsa Indonesia yang banyak dijadikan sebagai usaha rakyat.
Ini merupakan simbolisasi bagaimana ekonomi kerakyatan bdida membuat Indonesia tumbuh.
Sejarah Hari Pahlawan
Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya, dikutip dari kemdikbud.go.id.
Pertemuan tersebut menjadi perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Saat itu juga merupakan pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah itu, keadaan berangsur mereda setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani,
Gencatan senjata tersebut ditandatangani pada 29 Oktober 1945.
Namun, setelah itu, masih terjadi bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya.
Pada 30 Oktober 1945, bentrokan-bentrokan tersebut memuncak.
Hal tersebut dikarenakan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada saat itu.
Kemudian, pihak inggris marah terhadap pihak Indonesia karena kematian Jenderal Mallaby.
Kematian tersebut juga berakibat terhadap keputusan penggantian Jenderal Mallaby.
Jenderal Mallaby digantikan oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh.
Setelah keputusan tersebut, ia mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945.
Isi dari ultimatum tersebut adalah meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.
Selain itu, ultimatum 10 November 1945 juga berisi tentang apabila orang-orang Indonesia tidak menaati perintah Inggris, akan ada ancaman yang menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara.
Mereka juga mengeluarkan instruksi yang berisi bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945.
Baca juga: Twibbon Hari Pahlawan 10 November 2023 dan Filosofi Logonya
Semua pimpinan dan para pimpinan harus datang pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.
Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya.
Oleh karena itu, terjadillah pertempuran Surabaya yang dahsyat pada tanggal 10 November 1945.
Pertempuran tersebut, terjadi kurang lebih selama 3 minggu.
Akibat pertempuran tersebut, sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban.
Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya.
Terdapat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka.
Puluhan alat perang rusak dan hancur.
Semangat membara yang ditunjukkan warga Surabaya membuat Inggris menyerah.
Hal tersebut membuat kota Surabaya dikenang sebagai kota pahlawan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hari Pahlawan 2023