TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap generasi milenial Indonesia tidak terjebak pada permainan framing terkait perang Hamas dan Israel.
Dia meminta negara hadir mengedukasi tentang cita-cita Indonesia yang tarmaktub dalam pembukaan UUD 45 karena penjajahan Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan “perikemanusiaan dan perikeadilan”
“Negara harus hadir karena ini urusan kenegaraan, edukasinya, penyikapannya yang terbuka, negara perlu hadir dalam konteks memberikan pemahaman yang baik terkait sikap Indonesia. Di buka saja,” ujar HNW — panggilan akrab Hidayat Nur Wahid pada podcast kanal youtube “Berisik” dikutip, Rabu (9/11/2023).
“Padahal kalau kita kembali pada jati diri bangsa Indonesia, kita menganal siklus 100 tahunan, 100 tahun yang lalu anak muda itu justru mempersiapkan indonesia merdeka,” katanya.
Kata HNW, para pendiri bangsa dan kaum elit Indonesia saat ini sangat lantang menyuarakan pengecaman karena kebiadaban Israel terhadap Palestina tersebut.
Menurut dia, Indonesia tidak akan pernah diam ketika Palestina terus dijajah.
Dan Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan bilateral dengan Israel selama penjajahan terus dilakukan kepada Palestina.
“Kita diingatkan Bung Karno dengan pernyataan “Jasmerah” dan pada suatu ketika dalam satu diskuisi para tokoh bertanya kenapa kita tidak membuka hubungan dengan Israel? Itu kan negara-negara Arab bikin hubungan juga tidak tertutup,” paparnya.
“Saya bilang kita warga negara Indonesia, kita punya presiden Bung Karno. Bung Karno mengatakan dan diikuti oleh presiden-presiden berikutnya dia mengatakan selama kemerdekaan belum diberikan kepada Palestina maka selama itu pula Indonesia tidak membuka hubungan denga Israel,” tambah HNW.
Disampaikan HNW, Bung Karno tidak hanya sekali menyampaikan sikap menolak hubungan dengan Israel. Apa yang disampaikan Bung Karno tersebut sesuai dengan konstitusi dan UUD 45
“Tahun 50 beliau menolak Israel megakui kemerdekaan Indonesia. Kenapa beliau menolak? Bung karno sangat paham, UUD mengatakan promsip penjajahan segala bangsa harus dilenyapkan di muka bumi ini,” terangnya.
Terkait aksi demonstrasi Bela Palestina yang berlangsung di Monas, dan beberapa negara lainnya di luar negeri, HNW mengatakan masyarakat Indonesia dan dunia sudah mulai sadar akan kebiadaban Israel.
“Apa yang dilakukan Hamas kemarin mengingatkan kita apa yang dilakukan tentara Indonesia pada 1 Maret tahun 1949, serangan umum. Mirip dengan itu, klaim Israel salah. Penjajahan Israel terhadap Palestina dan warga melakukan perlawanan sebagai mana para pahlawanmelawan Blanda, mereka disebut sebagai radikalis, teroris tapi bila mereka memenangkan mereka pahlawan bangsa yang diterima dunia,” pungkasnya.