Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam tiga tahun mendatang, diperkirakan sekitar 58 persen akuntan akan mengadopsi teknologi seperti robotic process automation (RPA) dan kecerdasan buatan untuk otomatisasi proses pencatatan dan analisis.
Di Indonesia, kebutuhan akan akuntan yang terampil dalam teknologi digital semakin mendesak, mengingat saat ini hanya ada sekitar 53.000 akuntan untuk memenuhi kebutuhan yang mencapai 452.000 orang.
Selain itu, laporan US News & World Report menunjukkan pertumbuhan pekerjaan akuntan sebesar 5,6 persen dari tahun 2021 hingga 2031, menegaskan peran penting akuntan dalam dunia bisnis yang terus berkembang.
"Meskipun kemajuan teknologi akan mengubah praktik akuntansi secara signifikan, teknologi tidak akan sepenuhnya menggantikan peran para akuntan," ujar Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan (UPH), Wijaya Triwacananingrum melalui keterangan tertulis, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Menghadapi Tantangan di Sektor Pertanian Menggunakan Teknologi Biosoildam MA 11
Teknologi, menurut Wijaya, akan terus mengubah proses akuntansi dilakukan.
Meski begitu, keterlibatan manusia dalam menerapkan pengetahuan, interpretasi, dan analisis akan tetap menjadi hal yang penting dalam dunia akuntansi.
"Namun, para akuntan harus beradaptasi dan mengejar keterampilan-keterampilan baru untuk dapat berkembang di era digital," kata Wijaya.
Untuk meraih sukses di era digital sebagai seorang akuntan, ada empat langkah kunci yang perlu dipertimbangkan dan diupayakan, yakni meraih gelar pendidikan tinggi akuntansi.
Memperoleh gelar sarjana dari perguruan tinggi akan memberikan keunggulan ketika mencari pekerjaan.
Sementara itu, dosen Prodi Akuntansi UPH, Mulyadi Noto Soetardjo, mengungkapkan pihaknya menyediakan pendidikan yang terintegrasi dengan teknologi untuk melahirkan akuntan yang kompeten di era digital.
Akuntansi Digital UPH mempersiapkan lulusannya untuk berperan dalam berbagai bidang, termasuk Akuntan Perusahaan, Auditor Digital, Analis Data Digital, dan pengembang sistem Akuntansi Digital.
"Ketika meninggalkan bangku kuliah, para lulusan Prodi Akuntansi UPH akan langsung berhadapan dengan transformasi digital dalam setiap aspek kehidupan, khususnya aspek kegiatan bisnis," kata Mulyadi.
Baca juga: Teknologi Artificial Intelligence Bisa Bantu Petani Deteksi Hama Pengganggu Tanaman
Prodi Akuntansi UPH menawarkan berbagai pilihan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini, sehingga kamu dapat memilih jalur yang sesuai dengan minat dan tujuan karier.
Seperti diketahui, Akuntansi Digital adalah cabang penting dalam profesi akuntan yang berkembang seiring dengan perubahan teknologi.
Program ini melibatkan penggunaan aplikasi, platform berbasis awan, dan alat-alat digital untuk pencatatan, pemrosesan, serta pelaporan informasi keuangan.