Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
"Namun demikian, berbagai tunjangan prajurit di daerah operasi masih memerlukan perhatian termasuk fasilitas perumahan, pendidikan, dan kesehatan yang layak juga diperlukan bagi prajurit dan keluarganya. Karena ini akan berpengaruh pada moril dan semangat prajurit pada saat melaksanakan tugas," kata dia.
"Sebagai tambahan, terkait kesejahteraan pada kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan bahwa atas semua jasa dan pengorbanan para pejuang dan senior TNI saya akan memberikan perhatian kepada para purnawirawan dan warakawuri," sambung dia.
Agus mengatakan stabilitas keamanan di Indonesia yang masih terkendali dan roda pemerintahan yang dapat berjalan lancar patut disyukuri.
Karena menurutnya, di belahan bumi yang lain saat ini sedang hidup dalam situasi perang yang mencekam, penuh dengan tekanan, dan ribuan nyawa menjadi korban.
"Bahkan hingga saat ini perang Rusia-Ukraina, dan konflik Israel-Palestina belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir. Hal tersebut patut menjadi renungan kita," kata dia.
"Bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara manapun. Civis pacem parabellum. Jika menginginkan perdamaian, bersiaplah dengan perang," sambung dia.
Ia mengatakan adagium tersebut harus diingat kembali oleh semua komponen bangsa karena suatu sistem pertahanan negara tidak dapat dibangun dalam waktu singkat, setahun atau dua tahun.
Akan tetapi hal itu harus direncanakan dan disiapkan dalam jangka panjang.
"Apa yang kita bangun dan kita akan siapkan adalah untuk kesiapan untuk 1 atau 2 dekade mendatang," kata dia.