Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengayakan kali ini sebanyak empat orang terduga teroris berhasil diringkus di wilayah Riau.
"Betul. Empat orang (terduga teroris yang ditangkap)," kata Aswin saat dikonfirmasi, Rabu (22/11/2023).
Meski begitu, Aswin tak merinci soal idenetitas, barang bukti hingga keempat orang tersebut masuk ke jaringan teroris mana.
"Nanti dari Humas Polri yang rilis ya," ujarnya.
Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Palu, Sita Buku Rekening Bank hingga Parang Panjang
Sekadar informasi Densus 88 Antiteror Polri total menangkap 59 teroris di sejumlah wilayah di Indonesia selama periode Oktober 2023.
59 terduga teroris yang ditangkap terdiri dari dua jaringan.
Kelompok pertama jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan Anshor Daulah berjumlah 19 orang.
"Ini 19 orang yang kategori pertama yang kita tangkap berkaitan dengan aktivitas mereka selaku anggota struktural Jamaah Islamiyah yang aktif menyebarkan propaganda terorisme dan materi-materi radikal baik secara media sosial maupun pelatihan-pelatihan fisik yang dilakukan oleh mereka baik yang Jamaah Islamiyah maupun Anshor Daulah," kata Aswin kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Palu, Sita Buku Rekening Bank hingga Parang Panjang
19 orang tersebut, kata Aswin, 1 orang ditangkap di Sumatera Barat 1 orang di Jawa Barat, 5 orang di Sumatera Selatan, 4 orang di Lampung, 1 di Kalimantan Barat, dan 7 di NTB.
Kategori kedua, kata Aswin, yakni kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) dengan total terduga teroris yang ditangkap sebanyak 40 orang.
"Nah ini yang kategori kedua adalah 40 orang tersangka merupakan kelompok JAD pimpinan AU yang menjadi pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS, mereka merupakan pendukung ISIS," ucapnya.
Aswin mengatakan 40 orang tersebut terdiri dari 23 orang ditangkap di wilayah Jawa Barat kemudian 11 di wilayah DKI Jakarta, 6 di Sulawesi Tengah.
Adapun dalam penangkapan itu, Densus 88 turut mengamankan 1 pucuk senjata api AK47, amunisi, hingga magazine.
"kemudian beberapa senjata lainnya termasuk yang PCP itu yang dipakai untuk latihan ya senapan angin, kemudian senjata tajam, kemudian satu pucuk senjata revolver beserta 17 amunisi untuk revolver," ungkapnya.
"Kemudian densus juga menyita bahan-bahan kimia untuk pembuatan bahan peledak seperti belerang, kemudian garam himalaya yang ini biasanya dipakai untuk mengganti HCL yang untuk bahan peledak," tukasnya.