Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan akan melanjutkan program-program yang telah dilakukan oleh Panglima TNI sebelumnya.
Agus mengatakan satu di antaranya adalah terkait uang lauk pauk (ULP) bagi prajurit.
Ia menjelaskan akan mengajukan usulan ULP tersebut ke Kementerian Pertahanan secara bottom-up.
Hal tersebut, kata Agus, sesuai visinya sebagai Panglima TNI yakni PRIMA di mana di dalamnya termuat keinginannya untuk memastikan para prajurit mendapatkan upah yang layak atau well-paid.
"Kita akan berikan ULP, terutama ULP yang memadai. Nanti kita akan ajukan secara buttom up ke Kementerian Pertahanan," kata Agus usai Upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Rabu (22/11/2023).
Selain itu, kata Agus, ia juga akan memastikan para prajuritnya terlatih dengan baik (well-trained) baik secara individu maupun kelompok.
Agus juga mengatakan akan mendorong prajuritnya mendapatkan perlengkapan yang modern atau well-equipt.
"Kemudian juga well-equipt, akan dilengkapi dengan perlengkapan yang modern. Tentunya kita menggandeng inhan yang ada di negara kita. Produk dalam negeri," kata Agus.
Usung Visi PRIMA
Agus sebelumnya mengusung visi PRIMA saat penyampaian visi dan misi dalam rangkaian fit and proper test dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II kompleks parlemen Senayan Jakarta pada Senin (13/11/2023).
Agus mengatakan, sebagaimana tertuang dalam UU 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, negara telah mengatur tugas dan kewajiban Panglima TNI yaitu memimpin segenap jajaran TNI dan melaksanakan kebijakan pertahanan negara sesuai konstitusi.
Sebagai calon Panglima TNI, ia berkomitmen akan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan oleh para Panglima sebelumnya dan program-programnya.
Prorgram-program dimaksud, kata Agus, sebagaimana tertuang dalam rencana strategis TNI tahun 2020-2024 yang berpedoman pada sasaran kegiatan prioritas nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024, dan rencana strategis Kemhan dan TNI tahun 2020-2024.
Hal tersebut, kata dia, akan dilakukan dengan selalu mempertimbangkan secara seksama perkembangan lingkungan strategis dan tantangan yang akan dihadapi.
"Dalam pandangan saya, guna terlaksana semua tugas TNI yang telah ditetapkan, saya memiliki visi TNI yang PRIMA yaitu TNI yang profesional, responsif, integratif modern, dan adaptif," kata Agus.
"Dalam rangka membangun institusi TNI yang memiliki daya tahan dan daya gempur guna menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang akan membahayakan integritas bangsa dan negara," sambung dia.
Untuk mewujudkan visi tersebut, kata dia, terdapat lima misi yang akan dilakukan.
Pertama, kata dia, memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara.
Kedua, lanjut dia, meningkatkan kemampuan yang responsif dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis.
Ketiga, sambung dia, memantapkan kemampuan TNI yang integratif serta bersinergi dengan kepolisian, kementerian, dan lembaga dan komponen bangsa lainnya.
Keempat, kata dia, mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Kelima, mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntunan tugas dan spektrum ancaman," kata dia.
Agus mengatakan stabilitas keamanan di Indonesia yang masih terkendali dan roda pemerintahan yang dapat berjalan lancar patut disyukuri.
Karena menurutnya, di belahan bumi yang lain saat ini sedang hidup dalam situasi perang yang mencekam, penuh dengan tekanan, dan ribuan nyawa menjadi korban.
"Bahkan hingga saat ini perang Rusia-Ukraina, dan konflik Israel-Palestina belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir. Hal tersebut patut menjadi renungan kita," kata dia.
"Bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara manapun. Civis pacem parabellum. Jika menginginkan perdamaian, bersiaplah dengan perang," sambung dia.
Ia mengatakan adagium tersebut harus diingat kembali oleh semua komponen bangsa karena suatu sistem pertahanan negara tidak dapat dibangun dalam waktu singkat, setahun atau dua tahun.
Akan tetapi, lanjut dia, hal itu harus direncanakan dan disiapkan dalam jangka panjang.
"Apa yang kita bangun dan kita akan siapkan adalah untuk kesiapan untuk 1 atau 2 dekade mendatang," kata dia.
Prajurit Harus Well Trained, Equipt, Organized, dan Paid
Agus menjabarkan sejumlah prioritas implementasi yang akan ia kerjakan jika menjabat sebagai Panglima TNI khususnya dalam rangka memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI.
Pertama, kata dia, TNI harus well-trained atau terlatih dengan baik.
Setiap satuan dan prajurit TNI, kata dia, harus memelihara dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam rangka pembinaan maupun penggunaan kekuatan TNI.
Hal tersebut disampaikannya saat penyampaian visi dan misi dalam rangkaian fit and proper test dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II kompleks parlemen Senayan Jakarta pada Senin (13/11/2023).
"Setiap prajurit harus memiliki kemahiran menembak, dan bermanuver, mempunyai naluri tempur yang tinggi, dan selalu memelihara keterampilan bela diri yang handal sehingga kapanpun dibutuhkan akan siap melaksanakan tugas," kata Agus.
Berikutnya, kata dia, TNI harus well-equipt atau dilengkapi dengan baik.
Pemenuhan alutsista yang modern, perlengkapan perorangan dan satuan dengan mempertimbangkan tipologi daerah penugasan, kata dia, merupakan fokus pembinaan profesionalisme TNI.
Selanjutnya, kata dia, TNI harus well-organized atau diorganisir dengan baik.
Artinya, kata dia, pembinaan personel di jajaran TNI harus dilaksanakan berdasarkan merit sistem.
"Pemenuhan personel satuan-satuan TNI diisi prajurit dengan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang handal," kata dia.
Selanjutnya, Agus mengatakan TNI harus well-paid atau dibiayai dengan baik.
Baca juga: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akan Gunakan Smart Power Hadapi KKB Papua
Ia bersyukur gaji prajurit TNI saat ini telah mengalami peningkatan yang cukup siginifikan.
Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari perhatian dan dukungan dari pimpinan seluruh anggota Komisi I.
Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
"Namun demikian, berbagai tunjangan prajurit di daerah operasi masih memerlukan perhatian termasuk fasilitas perumahan, pendidikan, dan kesehatan yang layak juga diperlukan bagi prajurit dan keluarganya. Karena ini akan berpengaruh pada moril dan semangat prajurit pada saat melaksanakan tugas," kata dia.
"Sebagai tambahan, terkait kesejahteraan pada kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan bahwa atas semua jasa dan pengorbanan para pejuang dan senior TNI saya akan memberikan perhatian kepada para Purnawirawan dan Warakawuri," sambung dia.