TRIBUNNEWS.COM - Minat terhadap kegiatan pendakian gunung dan wisata di kawasan konservasi mulai berangsur meningkat pascapandemi Covid-19. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2022, sebanyak 5,29 juta orang pernah melakukan pariwisata khusus tersebut, dengan rincian 96 persen (5,1 juta wisatawan) merupakan wisatawan domestik dan 4 persen (189 ribu wisatawan) merupakan wisatawan mancanegara. Jumlah ini bertambah hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2021.
Namun, di balik besarnya potensi wisata pegunungan dan kawasan pelestarian alam itu, sampah menjadi salah satu permasalahan yang memicu dampak negatif bagi kelestarian alam. Hal ini diakibatkan oleh para pendaki yang kerap kali meninggalkan sampah sembarangan di area pegunungan.
Persoalan sampah itu salah satunya terjadi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Diketahui, pada tahun 2022, sampah seberat satu setengah ton lebih berhasil dibersihkan dari taman nasional yang ada di Cianjur ini. Jenis sampah yang diangkut sebagian besar tergolong ke dalam sampah plastik.
Oleh karenanya, diperlukan adanya upaya yang dapat membangun kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian ekosistem alam, baik taman nasional maupun pegunungan, sekaligus mewujudkan pariwisata dan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Baca juga: Dukung Program Kampung Iklim 2023, Pabrik Danone-AQUA di Subang dan Wonosobo Terima Penghargaan
Sejalan dengan harapan tersebut, Danone-AQUA berinisiatif meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat dengan bijak mengelola sampah melalui kegiatan #BijakBerplastik: Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango pada 25-26 November 2023.
Dalam menyelenggarakan inisiatif ini, Danone-AQUA melibatkan komunitas pecinta alam Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). Sekitar 10 komunitas pecinta alam akan melakukan pendakian dan membersihkan sampah plastik yang tertinggal di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Kemudian, sampah yang terkumpul akan dikelola dan masuk dalam ekosistem daur ulang Danone-AQUA.
Kegiatan #BijakBerplastik: Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango juga menggandeng sejumlah mitra serta Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi percontohan agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan di sejumlah taman nasional lainnya.
Selain melakukan aksi bersih gunung di jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, Danone-AQUA juga melakukan rangkaian upaya guna membangun infrastruktur ekonomi sirkular dan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Kegiatan tersebut di antaranya, menyediakan drop box pengumpulan sampah plastik, membangun rumah kompos di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango beserta peralatannya, melakukan pendampingan pengelolaan sampah, di mana sampah yang terkumpul akan dikelola Recycling Business Unit (RBU) milik Danone-AQUA untuk diolah kembali menjadi botol plastik.
Tidak hanya itu, untuk meningkatkan potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Danone-AQUA juga akan melakukan penataan dan mempercantik lokasi berjualan para pedagang kaki lima di sekitar pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Baca juga: Luncurkan Kampanye PikirinDulu, Danone-AQUA Ajak Generasi Muda Bangun Conscious Consumption
Sapto Aji Prabowo, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, mengatakan, “Jika ditinjau dari aspek pengembangan UMKM dan pariwisata, peningkatan antusiasme pendakian gunung turut mendorong perekonomian masyarakat setempat. Namun demikian, antusiasme wisatawan untuk melakukan aktivitas pendakian perlu dibarengi dengan semangat tanggung jawab untuk turut melestarikan kebersihan lingkungan. Hal ini sejalan dengan temuan Operasi Bersih-bersih Gunung (OPSIH) yang dilakukan antara KLHK pada 2022 menunjukkan hampir 1 ton sampah, baik itu jenis biodegradable maupun non-biodegradable diangkut hanya dari satu kawasan taman nasional ini saja. Dari data tersebut, jenis sampah yang paling banyak ditemukan di jalur pendakian adalah sampah plastik. Oleh karenanya, penting melakukan upaya kolaborasi untuk meningkatkan semangat melestarikan dan menjaga kebersihan jalur pendakian karena jalur pendakian merupakan bagian kawasan konservasi tempat berbagai flora dan fauna endemik.”
Usaha pengelolaan sampah di wilayah taman nasional dan pegunungan yang baik dapat membantu melestarikan keanekaragaman hayati di dalamnya. Gunung merupakan habitat alami bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, serta memiliki peran penting dalam menyimpan air dan mempertahankan ekosistem hidrologis.
Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan, “Memahami pentingnya menjaga kebersihan dan melakukan pengelolaan sampah plastik di kawasan hulu, Danone-AQUA berkolaborasi dengan sejumlah mitra untuk mengimplementasikan inisiatif #BijakBerplastik: Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango. Inisiatif ini sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan, Danone Impact Journey, yaitu komitmen Danone Indonesia untuk menyediakan produk berkualitas guna menghadirkan kesehatan bagi masyarakat Indonesia sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan di Indonesia.”
Inisiatif #BijakBerplastik: Aksi Bersih Gunung Gede Pangrango juga diharapkan dapat mendukung komitmen jangka panjang Danone-AQUA dalam memelihara keberlanjutan lingkungan dengan meningkatkan kontribusi pengumpulan sampah plastik sekaligus meningkatkan edukasi mengenai pengelolaan sampah dalam peta jalan #BijakBerplastik. Komitmen ini tercantum dalam tiga fokus utama #BijakBerplastik, yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat serta inovasi kemasan produk.
Baca juga: Bangun Kepedulian Sosial dan Lingkungan, Generasi Muda Ikuti Kampanye PikirinDulu Danone-AQUA
Melalui berbagai aktivitas turunan dari #BijakBerplastik, Danone-AQUA menargetkan pada 2025 dapat mengumpulkan plastik pascakonsumsi dari lingkungan lebih banyak dibandingkan yang digunakan, memimpin kampanye nasional untuk pendidikan daur ulang, serta menjangkau 100 juta konsumen dan 5 juta anak.
Selain itu, Danone-AQUA juga menargetkan penggunaan 100 persen kemasan yang dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau dijadikan kompos, dan meningkatkan kandungan bahan daur ulang dalam kemasan botol hingga 50 persen pada 2025. Berdasarkan kajian LPEM UI, #BijakBerplastik telah berhasil meningkatkan 17 persen sampah plastik yang didaur ulang dan mengurangi hingga 14 persen sampah plastik di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta menurunkan jumlah sampah yang dibakar, dan dapat menghindari emisi CO2 hingga mencapai 36.369 ton.
“Untuk mengatasi permasalahan sampah plastik dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Lewat kegiatan ini, kami berharap dapat menginspirasi pihak-pihak lain untuk turut mendukung pengelolaan sampah plastik di Indonesia, dan bekerja sama untuk menumbuhkan kesadaran kolektif agar kita bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik dan bersih,” tutup Vera.(*)