News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Infrastruktur Pendidikan Masih Timpang, Jokowi Tegur Menteri Nadiem

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi tegur enteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim karena ketimpangan infrastruktur.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim lantarann masih adanya ketimpangan infrastruktur pendidikan di wilayah perkotaan dengan di wilayah kabupaten dan perbatasan.

Jokowi mengatakan pembangunan pendidikan di kabupaten dengan kota dari segi sarana dan prasana masih jauh.

Baca juga: Menteri Nadiem Makarim Yakin Guru Tidak Balikkan Arah Merdeka Belajar

"Saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota, memang gap-nya sarana prasarana sangat jauh berbeda, dan itu tugasnya menteri pendidikan," kata Jokowi pada peringatan Hari Guru dan HUT ke-78 PGRI di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Jokowi mengatakan guru saat ini menghadapi tantangan berat. Salah satunya terkait perkembangan teknologi.

Pasalnya, tidak semua guru di Indonesia bisa mengakses teknologi terkini lantaran penyebaran infrastruktur pendidikan yang belum merata.

Baca juga: Nadiem Makarim: Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Dukung Transformasi Digital Pendidikan

"Kalau mungkin yang di kota-kota lebih enak. Tetapi untuk guru-guru yang bekerja di daerah 3T, yang infrastrukturnya terbatas, yang fasilitasnya terbatas, yang gurunya juga terbatas, ini saya pastikan lebih berat," ujarnya.

Meskipun begitu Jokowi memastikan pemerintah terus berupaya memberikan dukungan terbaik untuk para guru. Termasuk memperjuangkan kesejahteraan para tenaga pendidik.

"Pemerintah terus bekerja keras memberikan dukungan terhadap bapak ibu guru termasuk peningkatan kesejahteraan. Permasalahan guru honorer terkait dengan kepastian karier, dan kesejahteraannya saat ini sudah tahap demi tahap terealisasi berkat program seleksi guru ASN-PPPK," ujar Jokowi.

"Harapan kita nanti dalam tiga tahun akan ada kurang lebih 840 ribu guru yang direkrut sebagai ASN PPPK dan 2024 nanti akan mencapai 1 juta guru ASN PPPK," ujarnya.

Jokowi mengatakan pekerjaan guru sangat tidak mudah. Ia pun mengucapkan terima kasih atas nama bangsa dan negara kepada para guru di Hari Guru 2023.

"Atas nama pribadi, atas nama pemerintah, atas nama rakyat, saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi, atas kontribusi para guru dalam mendidik generasi muda Indonesia, dalam mendidik kita semuanya," ujarnya.

Nadiem Sedih

Mendikbudristek, Nadiem Makarim saat memberikan pemaparan di acara bertajuk Merdeka Belajar Episode 26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi pada Selasa (29/8/2023). (YouTube Kemendikbud RI)

Sementata itu Nadiem dalam pidatonya pada peringatan Hari Guru kemarin menyampaikan kesedihannya karena tahun ini mungkin terakhir kali ia merayakan Hari Guru sebagai Mendikbud Ristek.

”Ini membuat saya sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua," kata Nadiem.

Namun Nadiem menambahkan bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan.

"Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar. Selamat Hari Guru Nasional," kata Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi mengapresiasi upaya pemerintah melalui UU ASN mengangkat dan memberikan penambahan kuota bagi formasi guru.

"Yang paling istimewa dan terbaru adalah keputusan presisi Undang-undang ASN yang dinanti para guru, pendidik dan tenaga kependidikan, terutama honorer di seluruh tanah air. Alhamdulillah, langkah ini juga mendapat dukungan semua fraksi di DPR," ujar Unifah.

Unifah berharap pemerintah dapat terus memastikan kesejahteraan guru tersebar secara merata di seluruh daerah. "Bapak Presiden, seperti biasa kami hanya bisa memohon agar kiranya saudara-saudara kami yaitu guru swasta, guru-guru TK, para tenaga pendidik di Indonesia dapat diberikan ruang dan kesempatan untuk menjadi ASN dan menjadi penyangga utama pendidikan nasional," ujarnya.(tribun network/fah/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini