TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) untuk kontestasi Pilpres 2024 ditantang untuk debat menggunakan Bahasa Inggris.
Usulan itu datang dari Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Sumatera Barat, Andre Rosiade.
Andre mengatakan, hal tersebut agar calon yang terpilih memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional.
Dia menjelaskan, untuk Prabowo-Gibran sendiri tidak takut untuk menghadapi debat capres-cawapres, apapun keputusan KPU.
Usulan debat capres cawapres menggunakan bahasa Inggris ini tentunya menuai beragam respons dari kubu paslon.
TPN Ganjar-Mahfud
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menanggapai usulan tersebut.
Hasto mengkritisi usulan debat menggunakan Bahasa Inggris tersebut.
Menurut Hasto, TKN Prabowo-Gibran lupa dengan makna Sumpah Pemuda.
Ia mencontohkan ketika Jepang menjadi negara maju dengan kulturnya sendiri. Begitu pun dengan Korea Selatan dan Tiongkok.
Oleh karena itu, Hasto menolak usulan debat capres dan cawapres menggunakan Bahasa Inggris.
Timnas AMIN
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Indra Charismadji mengatakan pasangan calon nomor urut 1 siap untuk debat menggunakan Bahasa Inggris.
Tak hanya Bahasa Inggris, Indra bahkan mengatakan pihaknya siap jika harus menggunakan Bahasa Arab dan Jawa.