News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Siti Pastikan Target FOLU Net Sink 2030 Berjalan Sesuai Rencana

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri LHK Siti Nurbaya dalam Workshop Konsolidasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang dilakukan secara daring dan luring dari Jakarta, Senin (4/4/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya menyampaikan pemerintah Indonesia menyoroti hasil dari berbagai aksi iklim praktis yang dilakukan dalam memastikan tercapainya target penurunan emisi netral, pada 2030 di sektor kehutanan dan lahan atau Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030.

Hal itu disampaikannya dalam Conference of the Parties (COP) 28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

"Pada COP28, prioritas kita adalah untuk menyoroti hasil-hasil utama dari aksi-aksi iklim yang kita lakukan, terutama dalam memastikan target-target iklim FOLU Net Sink 2030 Indonesia tetap berjalan sesuai rencana,” kata Menteri Siti dalam keterangannya Jumat (8/12/2023).

Menteri Siti berharap, hasil dari berbagai aksi iklim itu dapat membuat Indonesia mempertahankan kendali dan memainkan peran yang menentukan dalam mencapai tujuan peningkatan Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.

Terlebih, Indonesia telah menciptakan sejumlah langkah dan kebijakan monumental seperti Rencana Operasional Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030, yang merupakan hasil diskusi pada COP26 di Glasgow dua tahun lalu. 

Untuk diketahui, ajang Konferensi Para Pihak (Conference of The Parties/COP 28) UNFCCC (United Nation Framework Covention on Climate Change/ Konferensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim) yang dilaksanakan di Expo City Dubai, United Emirat Arab yang dimulai sejak 30 November saat ini masih berlangsung hingga 12 Deseember 2023. 

Sebagai salah satu negara yang aktif dalam pertemuan tahunan COP, Indonesia membuka Paviliun Indonesia. 

Beragam kegiatan diskusi mengenai perubahan iklim diselenggarakan dalam Pavilliun Indonesia. Pada perhelatan COP 28 ini, PTVI aktif berpartisipasi pada rangkaian diskusi panel di Paviliun Indonesia. 

Dalam kegiatan diskusi panel bertajuk “Transforming the Nation to Renewable Energy” pada Kamis (30/11/2023) yang dipandu Penasihat Senior Menteri KLHK RI, Efransjah, sebagai salah seorang pembicara CEO PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) Febriany Eddy mengatakan kehadiran PTVI merupakan wujud komitmen dan kontribusi terhadap perubahan iklim. 

Febriany mengawali pemaparannya dengan menyampaikan satu slide yang memuat foto udara Danau Matano. 

Di hadapan hadirin di Paviliun Indonesia, Febri mengungkap, tantangan terbesar PTVI adalah menjaga Danau Matano dan keanekaragaman hayati di garis Wallacea.

Selanjutnya, Febri juga berbagi informasi terkait investasi signifikan PTVI pada Energi Baru Terbarukan (EBT), yakni dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pertama pada 1978, yang disusul dengan pembangunan PLTA kedua dan ketiga pada 1999 dan 2011. 

“Ketiga PLTA menghasilkan listrik 365 megawatt yang menjadi 100 persen sumber energi dalam aktivitas smelting atau peleburan nikel di pabrik,” ujar Febri.

Menurut Febri terdapat tiga proyek masa depan PTVI di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. PTVI telah menginvestasikan 8,6 miliar dolar AS untuk ketiga proyek tersebut dan PTVI akan menggunakan sumber-sumber energi berbasis EBT, termasuk mengoptimalkan gas alam. 

Febri menegaskan, melalui inisiatif ini, PTVI harus menjadi perusahaan rendah karbon di dunia. 

“Meskipun penggunaan gas alam membutuhkan biaya yang lebih besar, yakni menambah hingga 300 juta dolar AS pada capex, PTVI tetap memilih menggunakan opsi ini untuk mengurangi emisi,” ujar Febri.

Pada hari kedua diskusi panel, Jumat, (1/12/2023) Febri kembali menjadi salah satu panelis dengan topik bahasan “Adoption of Transition Energy, Nature-Based Solution, Biomass and Circularity as Practical Climate Change Solution”.

Baca juga: KLHK Pastikan Pemerintah Telah Siapkan Instrumen dan Metodologi Tata Kelola Perdagangan Karbon

Febri menyampaikan, PTVI memiliki dua inisiatif besar yang akan berkontribusi pada pengurangan 700 ribu ton CO2, yakni penggunaan biomassa serta konversi bahan bakar ke gas alam. 

“Kami memiliki peta jalan yang jelas, serta perencanaan proyek yang sangat detail. Jadi, apa yang kami janjikan, maka itu pulalah yang akan kami laksanakan,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini