Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma R Agung Sasongkojati mengatakan saat ini hampir semua puing dua pesawat Super Tucano yang mengalami kecelakaan di Pasuruan Jawa Timur pada Kamis (16/11/2023) lalu telah berhasil diambil.
Namun demikian, kata dia, tim investigasi TNI AU masih memerlukan waktu untuk mendalami penyebab kecelakaan dua pesawat tersebut.
Baca juga: TNI AU Buka Peluang Libatkan KNKT untuk Investigasi Kecelakaan 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan
Hal tersebut disampaikannya usai upacara Sertijab Pangkoopsudnas dan Dandkodiklatau di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Jumat (8/12/2023).
"Untuk (investigasi) Super Tucano saat ini hampir semua daripada bangkai pesawat sudah bisa diambil, namun tetap perlu pendalaman lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan," kata Agung.
Agung mengatakan, saat ini tim investigasi yang sudah dibentuk sedang melaksanakan pemeriksaan secara fisik.
Selain itu, kata dia, tim juga melihat secara instrumen daripada Flight Data Recorder yang bisa dilihat.
"Saat ini belum ada laporan lebih lanjut mengenai kelanjutan dan perkembangannya, karena memang untuk penyelidikan kecelakaan pesawat membutuhkan waktu yang cukup lama," kata Agung.
Baca juga: Cuaca Jadi Kendala Evakuasi Bangkai Pesawat Super Tucano, 2 Elemen Penting telah Diamankan
Cuaca dan Medan Jadi Hambatan
Agung sebelumnya mengatakan proses evakuasi puing dua pesawat Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan terhambat cuaca.
Namun demikian, kata Agung, pada Minggu (19/11/2023) sejumlah bagian dari pesawat telah berhasil diangkat.
"Pada hari ini kami sudah berhasil mengangkat beberapa bagian dari pesawat. Belum seluruhnya karena ada masalah cuaca yang sangat mengganggu," kata Agung dalam keterangan video pada Minggu (19/11/2023).
Ia mengatakan proses pencarian dan pengumpulan puing-puing pesawat akan terus dilanjutkan dengan melihat kondisi cuaca yang ada.
Pesawat, kata dia, rencananya akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut.
"Karena tidak mungkin menengangkut dengan udara namun akan diangkut lewat jalan darat. Dan ini agak sulit mengingat medan yang sangat terjal dan berbatu serta tidak keras," kata Agung.
Baca juga: Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang Dicopot, Imbas Kecelakaan Super Tucano?