"Ini mengerikan apa engga? sementara anak-anak kita kurang gizi eh makanan yang dibuang banyak," beber dia.
Baca juga: Libur Natal, Tercatat Sudah 1,2 Juta Kendaraan yang Tinggalkan Ibu Kota
Melihat realitas tersebut, Suharyo menyatakan sejatinya ada banyak aspek yang harus bertanggung jawab dalam kondisi tersebut, terkhusus pemerintah.
Akan tetapi, karena cita-cita besar bangsa Indonesia harus digapai secara bersama, maka kata dia, masyarakat juga harus terlibat.
"Sebetulnya ini tanggung jawab negara untuk selesaikan masalah ini karena negara itu terima pajak membuat aturan-aturan bahkan boleh gunakan kekerasan untuk mempertahankan, tapi kita tidak boleh melempar tanggung jawab hanya ke mereka," beber dia.
Contoh sederhana yang dibisa dilakukan oleh masyarakat kata dia, yakni dengan berjanji dalam diri untuk tidak secara sadar menyia-nyiakan makanan.
Dirinya merasa, hal itu bisa dilakukan oleh setiap orang yang merasa mampu, dengan mengalihkannya mengasihi orang yang dinilai kurang mampu.
"Semua orang bisa itu. kadang-kadang matanya lebih besar daripada perutnya dipesan tapi nanti 3/4 nya dibuang hanya sedikit saja yang dicicipi itu termasuk dosa merampas hak orang miskin," tukas dia.