Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM - Beredar kabar jika Kapolres Lembata, Nusa Tenggara Timur, AKBP Vivick Tjangkung memotong atau menyunat uang Operasi Mantap Brata (OMB) anggotanya dalam rangka pengamanan Pemilu 2024.
Dari video yang beredar, Vivick disebut memotong anggaran tersebut sebesar 40 persen atau hanya Rp1.500.000 yang diterima anggotanya dari total nilai yang tidak disebutkan.
Disebutkan juga para anggota Polres Lembata tidak ada yang berani untuk buka suara karena takut dianggap membangkang dan tak loyal kepada Vivick.
Baca juga: Pengamanan Natal, Tahun Baru dan Pemilu, Imigrasi Jakarta Pusat Awasi Pegerakan WNA
Lalu, Vivick juga disebut marah-marah saat apel Pengamanan Malam Natal dengan meminta soal hal tersebut tidak perlu dibahas lagi agar tak tercium Media dan Propam Mabes Polri.
Terkait itu, Vivick menepis isu liar yang beredar tersebut. Dia mengatakan jika kabar tersebut bohong alias hoaks.
"Saya menyampaikan bahwa saya tidak melakukan penyimpangan dana OMB dan Ops Lilin 2023. Semua tersalur ke anggota sesuai peruntukan kegiatan OMB dan ops Lilin di polres Lembata," kata Vivick saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (6/1/2024).
Awalnya, Vivick mendapat informasi tersebut pada 3 Januari 2024 dari Kasat Intelkam Polres Lembata.
Saat itu, dia langsung melapor ke Kabid Propam Polda NTT Kombes Dominicus Savio Yapormase, Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, dan Wakapolda NTT Brigjen Awi Setiyono.
Dalam hal ini, kata Vivick, Kasubdit Paminal sudah melakukan pengecekan langsung kepada kasie Keu, Kabag Ops dan staf bag Ops serta anggota Polres Lembata soal isu tersebut pada 4 Januari 2024.
"Ingin saya sampaikan juga bahwa hal tersebut juga sudah saya laporkan kepada Irwasda Polda NTT, Karo Ops serta Kabid Humas Polda NTT tentang fakta bahwa berita yang diviralkan di TikTok adalah tidak benar," tuturnya.
Baca juga: Jenazah Lukas Enembe Tiba di Papua Kamis Besok, Pengamanan Area Bandara Sentani Jayapura Diperketat
Dia menyebut anggota Polres Lembata yang disebut memberikan informasi itu telah mencoreng nama baik Polri dengan informasi yang tidak benar.
"Akun TikTok yang viral itu juga dengan sengaja tidak memunculkan nama akun pemiliknya yang artinya bahwa sengaja ingin menjatuhkan institusi Polri," jelasnya.
Untuk itu, Vivick meminta kepada siapapun agar lebih bijak dalam bermedia sosial ke depannya agar tak gampang termakan isu-isu hoaks tersebut.