Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksin polio disebut tidak memberikan kekebalan pada anak berusia di bawah empat bulan, benarkah?
Terkait hal ini, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed bantah informasi tersebut.
"Itu menyesatkan sekali bahwa di bawah empat bulan tidak memberikan kekebalan. Justru dibutuhkan pada masa itu," ungkapnya pada konferensi pers Kementerian Kesehatan secara virtual, Jumat (12/1/2024).
Dr Hinky jelaskan para produsen dan ahli telah merancang vaksin berdasarkan besaran masalah. Besaran anak berbeda tiap golongan umur.
Terkait polio, diketahui jika penyakit ini bisa menyerang anak bahkan ketika masih berumur satu bulan.
"(Vaksin polio) direkomendasikan sejak dini. Tentu saja penelitian hasil uji klinik, responsnya baik, diberikan pada usia satu bulan. Selang sebulan daya lindung 99 persen," paparnya.
"Justru (vaksin) dibutuhkan masa dini memberikan perlindungan pada bayi agar fase dilewatkan aman. Jangan sampai anak cacat, tidak optimal tumbuh kembangnya," tambahnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali mencatat temuan terbaru, tiga kasus lumpuh layu (Acute flaccid paralysis/AFP) akibat polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dua kasus infeksi virus Polio tipe 2 ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember 2023, sedangkan satu kasus lainnya di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.
Padahal Indonesia telah dinyatakan bebas Polio (Eradikasi Polio) pada tanggal 27 Maret 2014.
Polio sendiri adalah virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan namun mudah dicegah dengan vaksin polio.
Polio ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi.