Hal itu dimaksudkan agar masayarakat bisa membedakan mana Jaksa mana yang aparat lainnya.
"Atribut tertentu, penempatan dan penggunaannya sangatlah penting untuk menambah performance, ada beberapa atribut yang melambangkan organisasi dan pendidikan yang digantikan dengan konsep kekinian oleh Jaksa Agung," kata Burhanuddin.
Masih terkait etika, para jaksa juga diimbau secara tegas agar tidak mendatangi tempat hiburan malam.
Kata Burhanuddin, hal tersebut dapat merugikan instansi Kejaksaan.
"Jaksa tidak boleh mendatangi tempat-tempat tertentu yang dapat merugikan institusi seperti tempat hiburan malam dan sejenisnya," ujarnya.
Etika ini diingatkan kembali karena dianggap dapat mempengaruhi kinerja para jaksa.
Selain kinerja, citra instansi juga akan terdampak ke depannya.
"Ketika memiliki performance dan personality yang buruk, maka akan berpengaruh pada kinerja seseorang, terlebih lagi tentang penilaian yang negatif, sehingga apapun perbuatan baik yang kita lakukan menjadi tidak bernilai atau tidak memiliki value," kata Burhanuddin.