TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah mahasiswa yang tergabung di Aliansi Jaringan Mahasiswa Peduli Demokrasi meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengawasi dan mengusut aliran dana mencurigakan di Pemilu 2024.
Pada Kamis (25/1/2024) ini, Aliansi Jaringan Mahasiswa Peduli Demokrasi menggelar aksi di gedung PPATK untuk menyampaikan dukungan kepada PPATK.
Riyadi perwakilan dari Aliansi Jaringan Mahasiswa Peduli Demokrasi mengatakan PPATK harus terus mengungkap fakta-fakta terkait dugaan aliran dana yang patut dicurigai.
"Aksi ini merupakan sikap atas dukungan mahasiswa terhadap PPATK untuk terus mengawal dan memberantas dan pengawasan terhadap aliran dana yang mencurigakan selama Pemilu berlangsung," kata dia, dalam keterangannya pada Kamis (25/1/2024).
Menurut dia, PPATK harus menyelamatkan pesta demokrasi rakyat lima tahunan tersebut.
"PPATK dalam hal ini menjadi lembaga untuk memantau pergerakan transaksi yang mencurigakan harus didukung bersama, agar semua hal yang bersifat merugikan negara bisa kita cegah," kata dia.
Presiden RI Joko Widodo sudah memberikan statement mendukung kepada PPATK untuk mengawasi dugaan transaksi yang mencurigakan saat pemilu kali ini.
"Untuk itu PPATK jangan gentar dan takut untuk menghadapi segala isu atau informasi yang menyalahkan lembaga ini, sudah pasti itu hanyalah oknum-oknum yang menginginkan agar PPATK tidak bisa bekerja secara leluasa," kata dia.
Selain itu, kata dia, PPATK harus tetap teguh dan tenang dalam menghadapi berbagai tekanan, masyarakat akan selalu berada untuk
mendukung PPATK dalam menjalankan semuanya.
Dia mengajak semua elemen masyarakat mendukung dan menyelamatkan PPATK dari gangguan-gangguan yang ada.
"Kita harus tetap berdiri konsisten menyelamatkan lembaga ini. PPATK pasti akan kuat bersama mahasiswa dan rakyat. Proses awal Pemilu 2024 tengah berlangsung. Kita sama-sama ciiptakan Pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas, demi kepemimpinan yang amanah," tambahnya