"Dia tinggal di rumah ini sudah sejak 8 bulan lalu," kata dia.
Ia menuturkan terduga T bekerja sebagai penjual makanan ringan. Dia mengatakan, terduga T juga baik dalam bermasyarakat, bahkan menjadi ketua Takmir Masjid di sana.
"Di sini sudah kontrak baru saja, usahanya snack di rumah orang tuanya kulakan penuh snack buat transit sebentar, kemudian rumah ini kosong dikontrak," kata dia.
Baca juga: Geledah Rumah Terduga Teroris di Sukoharjo, Polisi Amankan Buku, Ponsel hingga Anak Panah
"Dia memiliki 1 istri dan 3 anak, dan selama 8 bulan saya tidak curiga, karena dalam kegiatan masyarakat dengan baik," pungkasnya.
Penangkapan di Sukoharjo
Selain di Karanganyar, Densus 88 Antiteror juga menangkap seorang warga di Dusun Plumbon Wetan, Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kepala Dusun setempat, Dwi Maryanto menjelaskan warga tersebut berinisial N berusia sekitar 50 tahun.
Dia menyebut N diamankan usai salat subuh di masjid lingkungan rumahnya.
"Detailnya saya kurang tahu, yang pasti cuma yang bersangkutan terkait dengan jaringan teroris," katanya.
Sementara itu, rumah N digeledah tim Densus 88 sekira pukul 12.30 WIB. Adapun penggeledahan berjalan selama sekira 1 jam.
Pihak Densus 88 Antiteror membawa sejumlah barang dari rumah N.
"Setahu saya membawa buku, handphone, busur panah, dan anak panah juga ada," ujarnya.
Dwi mengatakan, N dikenal memproduksi dan menjual susu kedelai. Selain itu N juga dikenal bekerja sebagai petani.
Baca juga: Seorang Anggota Kelompok Separatis Teroris Papua Tewas Saat Baku Tembak dengan TNI di Intan Jaya
Adapun dia mengaku terkejut dengan adanya penangkapan itu. Menurutnya N keseharian terhadap warga sekitar juga dikenal cukup baik.
Menurutnya N tidak pernah nampak melakukan aktivitas yang aneh dan mencurigakan warga. Hingga pagi tadi, warga dikagetkan dengan penangkapan N oleh Densus 88.
"Habis subuh, yang bersangkutan dijemput. Tadi pagi saya ada pemberitahuan dari Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas," pungkasnya.