TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar mengungkapkan Maruarar Sirait atau Bang Ara bekerja sungguh-sungguh dan profesional sehingga berbuah lebat dan kemudian jadi saluran berkat untuk para Koster gereja.
Hal disampaikan Ephorus HKBP dalam kotbah di Ibadah Syukur Keluarga Maruarar Sirait Tahun Baru 2024 dan Pembagian Tali Asih kepada 1.000 Koster Gereja di Gedung Mulia Raja, Jakarta.
"Yang melakukan pekerjaan pelayanan sehari-hari di gereja dan berkorban banyak adalah koster. Menurut pandangan manusia mereka mungkin kecil, tetapi apa dilakukan untuk jemaat sangat bermanfaat buat jemaat,” tutur Pdt. Robinson dalam keterangannya, Selasa (30/1/2024).
"Saudara kita Maruarar Sirait melakukan ini dari semua dari usaha. Ada 32 perusahaan yang ada sahamnya. Semua itu dilakukan bukan untuk memuji diri, tapi untuk semata memberkati dan saluran orang lain. Saya ajak kita semua yang di sini agar mendoakan juga supaya Bang Ara menjadi pemimpin yang melakukan banyak hal untuk kemulian Tuhan. Doakan sekuarga tetap rendah hati,” ajaknya.
Dalam kotbahnya, Ephorus mengingaatkan agar setiap orang Klkerjakan bagiannya. Ini susah dilakukan orang. Semua orang bekerja bukan mimpi.
Kalau sepuluh saja bekerja Indonesia akan berubah menjadi kuat dan makmur. Orang yang hidup baru bekerja dan bekerja.
"Kemudian, kerjakanlah dengan seluruh hidupmu dan seluruh jiwamu. Ini yang jarang kita temukan di negeri yang kita cintai," kata dia.
“Saya pernah tugas di Jerman, saya pimpin orang Jerman. Mereka kerja 8 jam dan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Ini saya yakin yang dilakukan Bang Ara dengan sungguh-sungguh dan profesionel sehingga berbuah dan makin berbuah. Sekarang jadi saluran berkat,” cetusnya.
Yang terpenting dari itu, kata Ephorus, kerjakanlah segala sesuatu itu untuk Tuhan bukan untuk manusia. Dia menyebut Firman Tuhan bukan untuk mereka, tapi untuk Dia.
Pada kesempatan itu, Ara Sirait mengatakan mendukung Pdt Robinson jadi Ephorus karena yakin dia baik dan benar, membawa transformasi dalam melayani. Kita sangat miskin keteladanan. Gereja-gereja kecil banyak rusak di pedalaman.
“Saya rindu pendeta di Indonesia mengikuti langkah Ephorus, melayani gereja-gereja kecil. Tamu kehormatan kita hari ini bukam pejabat tetapi 1000 koster yang melayani gereja, membersihkan gereja sebelum dan sesudah jemaat beribadah. Kalau ada guru pahlawan tanpa jasa mereka para koster ini juga sama,” tegasnya.
Sementara Sari dari GPdI Cijantung seorang koster yang sudah lama melayani di gereja, mengaku sangat bersyukur kalau keluarga Pak Ara mau memberkati pelayan gereja seperti dirinya.
“Baru pertama saya mendapatkan, puji Tuhan senang sekali diperhatikan. Saya doakan Bang Ara dan keluarga sehat dan sukses. Tuhan membalas kebaikan Pak Ara,” ujarnya tulus.
Senada dengan itu, Soleh yang juga koster dari HKBP Taman Mini, Jakarta, mendapatkan tali kasih dari keluarga Maruarar Sirait membuat terharu dan sukacita.
“Kami merasa diperhatikan dengan penuh kasih, salut buat keluarga Pak Ara. Segala kemulian bagi Tuhan,” imbuhnya.
Acara tersebut dihadiri sekitar 2.000 orang dan dimeriahkan PS Trinity, PS UKI, PS Senior GMKI Medan, Edo Kondologit, Viktor Hutabarat dan diiringi band Maxima. Hadir juga RE Nainggolan, Prof. Otto Hasibuan, Togap Simangunsong, Pdt. Sri Supena dan tamu lainnya.
Selain itu, hadir juga seluruh keluarga besar dari Ibunda dr. Sondang Sidabutar, Maruarar dan keluarga serta keluarga adik-adiknya. Sepanjang acara juga dijaga Banser dan Relawan Merah Putih.