News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wujudkan Indonesia Emas 2045, PMKRI Diharapkan Bisa Kembangkan Kewirausahaan yang Inovatif

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan Anggota Penyatu PMKRI, Didit Krisnadewara, saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Workshop Nasional Roadmap PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045, Senin (29/1/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) diharapkan bisa turut memberikan sumbangsih untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

Sebagai generasi muda, PMKRI bisa mewujudkannya dengan beragam inovasi. 

Inovasi generasi muda melibatkan berbagai bidang, mulai dari teknologi, pendidikan, seni dan budaya, hingga lingkungan hidup.

Hal itu disampaikan Perwakilan Anggota Penyatu PMKRI, Didit Krisnadewara, saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Workshop Nasional Roadmap PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045, Senin (29/1/2024).

"Saya percaya dan yakin bahwa mahasiswa khususnya PMKRI mampu berperan menuju Indonesia Emas," kata Didit, Senin. 

Didit mengatakan, kewirausahaan juga menjadi fokus inovasi generasi muda. 

Mereka, kata Didit, bisa menciptakan lapangan kerja dengan mendirikan startup-startup yang inovatif.

"Entrepreneurship dan inovasi, diharapkan dalam workshop ini kita didiskusikan bagaimana anak muda mampu mengembangkan kewirausahaan yang inoivatif."

"Sebagai langkah kongkret untuk meningkatkan ekonomi di Indonesia," katanya, 

Melalui kewirausahaan, kata Didit, mereka mampu menggerakkan perekonomian dan memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah pengangguran.

"Kalian bisa memulai start up dan produk-produk inovatif, kemudian berkolaborasi dengan industri untuk menciptakan peluang kerja baru," paparnya. 

Baca juga: Pesan dan Harapan Dirjen Bimas Katolik Suparman untuk PMKRI: Mampu Bawa Spirit Kekatolikan

Dalam bidang teknologi dan pendidikan, generasi muda juga diharapkan bisa memberikan terobosan-terobosan baru. 

Mereka, kata Didit, bisa mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif, termasuk dengan Teknologi (Artificial Intelligence) AI atau kecerdasan buatan. 

Didit mengatakan, kecerdasan buatan ini mulai mengambil peran dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini