TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rekso Nasional Food sebagai pemegang waralaba dan pengembang merek McDonald’s di Indonesia mengakui ikut merasakan dampak aksi boikot produk terafiliasi Israel yang ramai digaungkan di masyarakat beberapa waktu lalu.
McDonald’s atau McD menjadi salah satu brand yang terkena sasaran gerakan boikot setelah beredarnya informasi bahwa McD Israel mengumumkan mereka memberikan ribuan makanan gratis kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan warga Israel.
Direktur Human Resources and General Services PT Rekso Nasional Food, Yulianti Hadena mengatakan aksi boikot yang diinisiasi oleh Divestment and Sanctions (BDS) itu ikut dirasakan oleh pihak McD Indonesia.
Padahal kata dia, McD Indonesia sama sekali tidak terafiliasi dengan McD Israel.
Baca juga: Tentara Israel Bunuh Ratusan Warga Palestina di Tepi Barat, Netanyahu: Lanjutkan Sampai Menang Total
"Sebagai perusahaan lokal yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha Indonesia, PT Rekso Nasional Food sangat mendukung berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk Palestina, termasuk upaya dalam mempercepat bantuan kemanusiaan untuk Gaza," kata dia di acara peluncuran program "Mekdi Untuk Kemanusiaan dan Penyerahan Bantuan Kemanusiaan Palestina" di McD Thamrin Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).
Yulianti mengatakan akibat aksi boikot itu McD Indonesia terpaksa melakukan penyesuaian atas apa yang terjadi akhir-akhir ini.
Namu pihaknya juga tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk memuaskan pelanggan setia.
"Tentunya keamanan, keselamatan dan kesejahteraan karyawan (McD Indonesia) tetap menjadi prioritas kami, begitu juga dengan para pelanggan kami," ujar Yulianti.
Associate Director of Communications McDonald's Indonesia, Meta Rostiawati menambahkan, dampak gerakan boikot itu tidak hanya dirasakan dari sisi bisnis, tapi juga dialami para karyawan McD Indonesia dalam bentuk intimidasi.
“Intinya kami merasakan dampaknya dan yang kami sayangkan sebetulnya tidak hanya dari sisi bisnis, tapi dampaknya itu kita juga diintimidasi," kata Meta.
Baca juga: Ogah Dinas di Pos Pengamatan, Tentara Wanita Israel Ngaku Idap Anxiety hingga Dijebloskan ke Bui
Maka itu kata Meta, fokus utama McD Indonesia saat ini adalah memberi pelayanan dan kenyamanan pelanggan berikut dengan keamanan karyawan.
Namun ia enggan membeberkan berapa penurunan omzet yang dialami McD Indonesia akibat aksi boikot itu.
Meski terdampak boikot, untungnya gerakan itu tak sampai membuat manajemen PT Rekso Nasional Food melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Buat kami, fokus untuk kemanusiaan, bukan untuk bisnis. Filosofi nilai kami, niat baik, hasil baik," ujar Meta.
Ia menjelaskan aksi kemanusiaan yang dilakukan McD Indonesia bukan yang pertama dilakukan.
Namun tahun ini ada payung programnya bernama "Mekdi Untuk Kemanusiaan".