News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belum Semua Makanan Kemasan Tercantum Pesan Kesehatan, Kemenkes Akan Buat Regulasi 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI Eva Susanti.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain nilai gizi, pencantuman pesan kesehatan pada makanan kemasan tentu sangatlah penting. 

Seseorang kadang lengah dengan suplai nutrisi dan informasi gizi yang terkandung di dalam makanannya. Terutama saat makanan di restoran cepat saji atau saat membeli produk makanan kemasan. 

Sayangnya belum semua pihak produsen yang mencantumkan pesan kesehatan pada makanan kemasan.  

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Eva Susanti.

"Sebenarnya kita sudah ada sebagian mencantumkan pilihan lebih sehat. Seharusnya ada pesan kesehatan. Memang sudah ada yang melaksanakan. Tapi masih banyak yang belum melaksanakan," ungkapnya pada awak media di Jakarta, Selasa (5/3/2024). 

Eva mengungkapkan pemerintah sedang mengupayakan untuk terus meningkatkan hal ini. 

Salah satunya dengan menghadirkan regulasi terkait. 

"Itu memang kita semacam wajibkan dengan Peraturan  Pemerintah (PP) terbaru. Sayangnya PP masih berproses," tambahnya. 

Baca juga: Trik Cegah Obesitas, Baca Teliti Informasi Gizi Pada Label Makanan Kemasan

"Mudah-mudahan itu bisa dilakukan. Artinya, semua memahami itu bahwa itu hal penting harus kita lakukan. Yaitu bisa menciptakan sumber daya manusia Indonesia, ke depan lebih sehat, inovatif dan berkualitas," tambahnya. 

Lebih lanjut Eva menjelaskan apa yang menjadi Kendal saat ini. 

Salah satunya perlu dorongan yang kuat dari industri untuk menyematkan informasi gizi dan pesan kesehatan pada makanan kemasan. 

Selain itu, masyarakat juga sudah harus lebih peduli dengan kandungan apa saja yang ada di dalam pangan olahan tersebut.

"Kita masih perlu mendorong industri bisa melakukan, mendorong masyarakat bisa memahami. Kemudian mendorong semua orang misalnya baca itu (informasi gizi)," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini