News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dianggap NasDem Bak Kura-kura, PDIP: Belum Bersuara Tak Berarti Diam

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira di kantor Para Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira buka suara mengenai Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago yang menganggap partainya diam seperti kura-kura ketika bergabung dalam koalisi pemerintahan.

Irma mengatakan, PDIP merupakan partai yang memiliki sejarah panjang sejak berdiri di Indonesia.

Baca juga: Di Hadapan Hasto, Irma NasDem Sindir PDIP Ribut karena Jokowi Minggat

Dia menjelaskan, PDIP merupakan fusi dari lima partai pada masa Pemerintahan Orde Baru, yakni PNI, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba).

"Kalau dirunut lagi ke belakang, lima partai yang yang pada 10 Januari 1973 berfusi menjadi PDI ini, lahir sebelum kemerdekaan Indonesia," kata Andres kepada Tribunnews.com, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: Sekjen PDIP Duga Ganjar Dilaporkan ke KPK untuk Hambat Hak Angket

Andreas mencotohkan PNI. PNI dibentuk Soekarno dan kawan-kawannya pada tahun 1927 di Bandung sebagai partai pelopor untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sama halnya, kata dia, ketika PDI berevolusi menjadi PDI pro Mega pada tahun 1997 dipimpin Megawati Soekarnoputri. 

Menurut Andreas, PDI Pro Mega adalah partai pelopor menumbangkan rezim orde baru dan memimpin lahirnya reformasi 1998.

"Oleh karena itu tidak perlu khawatir dengan positioning PDIP, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri sudah pernah mengalami semua peristiwa politik di republik ini, baik partai pemerintah, partai di luar pemerintahan, bahkan partai yang direpresi oleh penguasa pun pernah," ujarnya.

Dia menegaskan, dengan berpegang teguh pada ideologi nasionalisme pluralisme, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, PDIP tetap eksis dan akan memelopori perubahan politik di tanah air.

Andreas menegaskan, kalaupun saat ini PDIP belum bersuara, bukan berarti diam. Dia menyebut, PDIP akan menggeliat dan bergerak untuk Indonesia.

"Kalaupun sekarang ini PDIP belum bersuara, bukan berarti diam. Dalam diam, PDIP pasti akan menggeliat dan bergerak untuk Indonesia kita cintai, untuk reformasi yang bersama rakyat wong cilik telah diperjuangkan dan harus terus maju menuju Indonesia Emas 2045 dan seterusnya," imbuhnya.

Sebelumnya, Irma menegaskan, PDIP cocoknya menjadi oposisi pemerintah.

Irma menyebut, partai politik (parpol) adalah sumber permasalahan di Indonesia karena cenderung pragmatis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini