Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine ungkap ada 1,8 juta anak Indonesia belum dapatkan imunisasi selama enam tahun terakhir.
"Sejak 2018-2023 lalu, enam tahun terakhir, kalau dijumlahkan, anak-anak belum mendapatkan imunisasi ada 1,8 juta di seluruh Indonesia," ungkapnya pada media briefing Pekan Imunisasi Dunia yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (18/3/2024).
Bahkan, kata Prima ada beberapa provinsi dengan kondisi 10 ribu lebih anak belum lakukan imunisasi.
Provinsi tersebut seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua Tengah.
"Ini yang mungkin perlu kita kejar karena angka anak belum mendapat imunisasi masih tinggi," imbuhnya.
Alasan Orangtua Tidak Ingin Anaknya diimunisasi
Kementerian Kesehatan pernah melakukan survei dengan United Nations Children's Fund (Unicef) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Survei ini dilakukan untuk mengetahui apa alasan orangtua enggan melakukan imunisasi anak.
Salah satu alasannya adalah 38 persen anak tidak mau karena takut imunisasi ganda.
"Memang kalau lihat jadwal tadi, ada beberapa usia harus (imunisasi) ganda agar anak mendapatkan jadwal yang ideal. Tidak bisa dihindarkan dan ini terjadi banyak negara," tambahnya.
Prima menjelaskan jika jadwal imunisasi ganda cukup aman dan tidak menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) menjadi bertambah.
"Tapi tetap orangtua tidak mau. Padahal kalau lebih dalam menanyakan mereka sebetulnya bukan karena punya pengalaman buruk, tapi dengar saja," kata Prima.
Alasan lain sebanyak 12 persen orangtua takut efek terhadap efek samping imunisasi.
Misalnya anak menjadi rewel atau demam.
"Kekhawatiran ini bisa kita turunkan dengan melakukan terus komunikasi gencar pada masyarakat kita supaya bisa paham," tutupnya.