Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menegaskan masyarakat tidak perlu heboh setelah mengetahui kenyataan bahwa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal lolos ke Senayan bersama sejumlah partai baru seperti Perindo dan Partai Umat.
Ray mengatakan, gagal lolosnya PSI ke Senayan sudah terprediksi sejak awal, karena tidak ada partai politik di Indonesia yang bisa mendadak besar karena sokongan kekuasaan.
"Kalau PSI tidak lolos itu tidak perlu heboh. Sudah terduga, tidak ada partai politik yang besar karena kekuasaan," kata Ray, Jumat (22/3/2024).
Dijelaskannya bahwa partai politik itu besar karena kerja keras. Bukan disulap menjadi besar.
"Tiba-tiba (PSI) mendapatkan suara yang begitu besar. Sementara akarnya belum terbangun," kata Ray.
Karena itu, dia meminta PSI melihat kenyataan tersebut. "Mereka harus terima, karena begitulah kenyataannya," lanjutnya.
Sementara itu dengan tidak lolosnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke Senayan, ia menyayangkan hal itu.
"Ini yang membuat kita sedikit sedih. Pertama selisihnya begitu kecil," ungkapnya.
Yang kedua PPP kata Ray, merupakan partai lama yang telah menemani rakyat Indonesia sejak tahun 70-an sampai saat ini.
Baca juga: Komentar Kaesang soal PSI Gagal Lolos ke DPR meski Sudah Bawa Nama Jokowi
"Hari ini di era Pak Jokowi, mereka menerima kenyataan harus keluar dari parlemen," tegasnya.
Berikut hasil rekapitulasi nasional KPU RI untuk Pileg 2024:
1. PKB: 16.115.655 suara (10,61 persen)
2. Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22%)
3. PDIP: 25.387.279 suara (16,72%)
4. Partai Golkar: 23.208.654 suara (15,28%)
5. Partai NasDem: 14.660.516 suara (9,65%)
6. Partai Buruh: 972.910 suara (0,64%)
7. Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,84%)
8. PKS: 12.781.353 suara (8,42%)
9. PKN: 326.800 suara (0,21%)
10. Partai Hanura: 1.094.588 suara (0,72%)
11. Partai Garda: 406.883 suara (0,26%)
Baca juga: 10 Partai Tak Lolos ke Senayan, Hasil Rekapitulasi KPU: Petahana PPP, Hanura, hingga PSI
12. PAN: 10.984.003 suara (7,23%)
13. PBB: 484.486 suara (0,31%)
14. Partai Demokrat: 11.283.160 suara (7,43%)
15. PSI: 4.260.169 suara (2,80%)
16. Partai Perindo: 1.955.154 suara (1,28%)
17. PPP: 5.878.777 suara (3,87%)
24. Partai Ummat: 642.545 suara (0,42%)