News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Besok, 26 Maret 2024: Bali Berpotensi Hujan, Kilat dan Angin Kencang

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi cuaca ekstrem - Simak peringatan dini BMKG besok, 26 Maret 2024 terpantau di wilayah Bali akan terjadi potensi cuaca ekstrem hujan kilat, dan angin kencang.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok Selasa, 26 Maret 2024.

Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 32 wilayah di Indonesia.

Bali dan 4 wilayah lainnya berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan, kilat dan angin kencang.

Sementara 27 wilayah lainnya akan dilanda cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.

Wilayah yang berpotensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang:

  • DKI Jakarta
  • Bali
  • Kalimantan Selatan
  • Gorontalo
  • Sulawesi Selatan

Baca juga: Gempa M 5,0 Guncang Papua Barat Malam Ini, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kep. Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok, 24 Maret 2024: DKI Jakarta Berpotensi Hujan, Kilat dan Angin Kencang

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Baca juga: BMKG Catat Ada 8 Kali Gempa Susulan di Tuban, Terbesar M 5,3

Pemicu Cuaca Ekstrem

Sirkulasi Siklonik terpantau di daratan Australia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Samudra Hindia Selatan NTT hingga Australia bagian utara.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Aceh hingga Perairan barat Aceh, dari Jambi hingga Sumatera Barat, dari Sumatera Selatan hingga Perairan barat Bengkulu, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Kalimantan Selatan hingga Laut Jawa, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Selatan, di Maluku Utara, di Laut Seram, di NTB, di Laut Sawu, dan dari Papua hingga Papua Barat.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau dari Laut Flores hingga Laut Sawu.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Sirkulasi Siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau berada di Samudra Pasifik timur Filipina, Filipina bagian barat, dan Laut Cina Selatan yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini