Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa isu yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan sejumlah nama Menteri pada untuk duduk di kursi pemerintahan kabinet mendatang, hanya gosip.
Presiden kata Budi tidak menitipkan sejumlah nama untuk masuk ke dalam kabinet pemerintahan mendatang.
"Ah nggaklah. gosip-gosip saja," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (25/3/2024).
Budi mengatakan ia beberapa kali sudah bertemu Presiden terpilih Prabowo Subianto. Namun dalam pertemuan, belum ada pembahasan mengenai jumlah komposisi kabinet, pada pemerintahan mendatang.
"Belum belum, masih jauh. Belanda masih jauh," katanya.
Terkait menteri pada pemerintahan mendatang, Budi mengatakan siapapun boleh mengusulkan. Indonesia menurut dia merupakan negara demokrasi, yang membuka ruang bagi semua elemen untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.
"Begini loh, usulan boleh aja. Kalian ngusulin siapa juga boleh gak dilarang. Namanya demokrasi. Kalian yang usulin semua juga boleh, emak kamu diusul juga boleh. Namanya usul juga, bukan nitip dong beda. Kalau nitip kan wah," katanya.
Hal senada disampaikan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. Menurutnya pengangkatan Kabinet mendatang merupakan ranah Presiden terpilih Pilpres 2024 dalam hal ini yakni Prabowo Subianto.
"Pengangkatan menteri dalam kabinet mendatang sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden terpilih setelah dilantik 20 Oktober 2024," katanya, Senin (25/3/2024).
Menurut Ari Presiden Jokowi sekarang ini fokus menjalankan pemerintahan terutama dalam menuntaskan agenda kerja di sisa masa jabatannya.
"Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabatan 20 Oktober 2024," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki peran dalam pemerintahan nanti. Hanya saja Airlangga tidak menyebutkan peran apa yang akan diambil Presiden Jokowi tersebut.
"Tentu akan ada perannya tapi kita tunggu," kata Airlangga, Selasa, (27/2/2024).