TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski belum secara resmi ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024 namun Prabowo-Gibran tampaknya mulai mengambil ancang-ancang menyusun nama-nama kandidat calon menteri.
Isu mengenai rencana pengisian kabinetini setidaknya dihembuskan oleh partai politik pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Partai Golkar misalnya yang merasa memberikan konstribusi besar memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 meminta jatah lima kursi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo=Gibran.
Bahkan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang juga politisi senior PAN, Dradjad Wibowo, mengatakan Presiden Jokowi akan dilibatkan dalam penyusunan postur kabinet di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Soal Komposisi Kabinet, Gibran Sebut Sudah Bicara dengan Prabowo sejak Beberapa Hari
Gibran juga mengakui pekan lalu membicarakan soal kabinet pemerintahannya dengan Prabowo di Jakarta.
Lalu siapa saja yang berpeluang jadi menteri Prabowo-Gibran?
Para ketua umum partai politik pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) diperkirakan akan memperolah jatah jabatan menteri strategis atau menteri koordinator.
Seperti diketahui KIM terdiri dari sejumlah parpol seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Demokrat yang ada di parlemen.
Sementara parpol di luar parlemen ada PBB, Partai Gelora Indonesia, PSI, dan Partai Garuda.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Kamaruddin mengatakan para ketua umum parpol yang memiliki konstribusi besar diperkirakan akan menjabat menteri diantaranya:
- Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto
- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
- Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
- Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra konstribusinya dianggap besar sebagai ketua tim hukum.
Sementara partai gurem pendukung Prabowo-Gibran kemungkinan akan diberi jatah wakil menteri atau kepala lembaga seperti:
- Ketua Umum Gelora Indonesia Anis Matta atau Sekjen Fahri Hamzah
- Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep atau wakilnya Grace Natalie
- Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana
- Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo Priyono
Ujang mengatakan di era Jokowi, parpol pendukung yang tak lolos parlemen mendapat jatah wamen seperti dari Perindo dan PSI.
Diperkirakan susunan dan struktur kabinet era Jokowi tidak berbeda jauh dengan Prabowo.
"Tapi semua tergantung Pak Prabowo. Keputusan akhirnya kan di beliau selaku presiden, nantinya," ujar dia.
Secara khusus, Ujang menyinggung dua nama yang dinilainya layak masuk jajaran menteri koordinator yakni Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian dan Zulkifli Hasan Menko PMK.
Eks Menteri Jokowi
Analis politik dari Konsultan dan Survei Indonesia (KSI) Karyudi Sutajah Putra menilai kabinet Prabowo-Gibran akan menganut asas kesinambungan dan pembaruan.
"Kesinambungan untuk mengakomodasi menteri-menteri loyalis Presiden Jokowi. Pembaruan untuk mengakomodasi mereka yang berkeringat dalam pemenangan Prabowo-Gibran," kata dia.
Untuk menjaga asa kesinambungan maka sejumlah eks menteri Jokowi yang juga ketua umum partai politik pendukung Prabowo-Gibran akan masuk dalam kabinet pemerintahan mendatang.
Khusus menteri dari Partai Gelora, dia memprediksi Anis Matta dan Fahri Hamzah akan disodorkan jadi menteri atau wakil menteri.
Sedangkan dari Partai Gerindra yang akan masuk kabinet kemungkinan adalah Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani dan Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad.
"Keduanya mungkin akan di Sekretariat Kabinet dan Sekretariat Negara. Fadli Zon tampaknya akan dipertahankan di DPR kalau memang terpilih kembali," tuturnya.
Dari kalangan profesional demi menjaga prinsip kesinambungan maka yang mungkin akan masuk jajaran kabinet Prabowo-Gibran adalah :
- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
- Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Meski hubungan Sri Mulyani dengan Prabowo beberapa waktu lalu sempat disebut kurang 'sreg' namun tidak menutup kemungkinan tetap akan dipertahankan sebagai menteri keuangan dengan pertimbangan kualitas dan kemampuannya mengelola keuangan negara.
Sementara Bahlil merupakan tim inti kampanye Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 serta Basuki dipertahankan untuk menjaga kesinambungan pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Di luar itu, Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Tim Kampanye Nasioanal (TKN) Prabowo-Gibran yang juga pengusaha Roesan Roeslani berpeluang masuk kabinet pemerintahan Prabowo.
Termasuk dua politisi PDIP yang membelot ke Prabowo yakni Budiman Sudjatmiko dan Maruarar Sirait.
Diprediksi komposisi kabinet Prabowo-Gibran akan berimbang antara orang parpol dan profesional seperti kabinet Jokowi sekarang ini.