Cobain deh bapak ikut pramuka seminggu aja, awalnya mungkin gak suka, setelah itu bapak tau manfaatnya..
Ya namanya juga masukan, ini bukan paksaan..
Kesimpulan saya (bukan kesimpulan orang lain): Pramuka bagus untuk jd ekskul wajib, bahkan bila perlu ada anggaran untuk melatih kakak kakak pembina baru, ada anggaran untuk bikin jambore daerah tingkat kecamatam, kabupaten/ kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional. Wong Jambore tingkat dunia aja ada.
Eh satu lagi pak, eskkul olahraga juga harus ada. Khan kita mau mencetak generasi gesit, bukan generasi mager (sambil pegang gadget trus klak klik pesan makan lewat aplikasi)
Jangan biarkan Pramuka mati karena kesalahan keputusan politik.
Sedih urang..
Nadiem Hapuskan Pramuka dari Ekstrakurikuler Wajib
Sebelumnya diberitakan, Nadiem mencabut peraturan yang menetapkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib.
Hal itu tertuang melalui Peraturan Mendikbud Ristek (Permendikbud Ristek) Nomor 12/2024 tentang Kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Dalam aturan itu disebutkan, keikutsertaan siswa terhadap kegiatan eskul termasuk Pramuka bersifat sukarela.
Aturan terbaru dari Nadiem itu pun menuai pro dan kontra di masyarakat.
Sebab selama bertahun-tahun, Pramuka telah menjadi ekstrakurikuler wajib bagi siswa mulai dari pendidikan dasar hingga ke jenjang menengah atas.
Dengan adanya aturan baru ini, maka siswa boleh memilih apakah mau mengikuti kegiatan Pramuka atau tidak.
Sebab sekolah tetap wajib menyediakan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
"Permendikbudristek 12/2024 tidak mengubah ketentuan, Pramuka adalah ekstrakurikuler yang wajib disediakan sekolah."
"Sekolah tetap wajib menyediakan setidaknya satu kegiatan ekstrakurikuler, yaitu Pramuka," ujar Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo di Jakarta, Senin (1/4/2024).