News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua Komisi I DPR Nilai KSAU yang Baru Tonny Harjono Punya Rekam Jejak yang Menarik

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo menyematkan tanda pangkat kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/4/2023). Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang memasuki masa pensiun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) memiliki rekam jejak yang menarik, dan mungkin jarang dimiliki oleh personel TNI lainnya.

"Marsekal Tonny adalah salah seorang pilot pesawat jet tempur, yang memiliki jam terbang tinggi menerbangkan pesawat jet tempur F16, dan pesawat jet tempur Su30 serta Su27. Jika melihat pengalaman sebagai pilot jet tempur, tidak perlu kita ragukan lagi, mereka yang terbaik yang terpilih menjadi pilot pesawat jet tempur," kata Meutya Hafid dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Selain itu, pengalaman terakhir Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai Panglima Komando Operasi Udara Nasional, membuat ia memahami berbagai persoalan pelanggaran di wilayah udara Indonesia.

"Penunjukan Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai KSAU begitu dekat dengan tema HUT TNI AU ke 78 yaitu "TNI AU yang Disegani di Kawasan Siaga Senantiasa Mengamankan Kedaulatan Wilayah Udara Nasional untuk Indonesia Maju"," ujarnya.

Baca juga: Sah Jokowi Lantik Tonny Harjono Sebagai KSAU

Politisi Partai Golkar itu menilai tentunya banyak tugas menanti KSAU baru diantaranya modernisasi alutsista dan pengembangan kemampuan personel.

Kehadiran 4 pesawat C-130-J Super Hercules baru disertai dengan pengembangan kemampuan personel yang akan mengoperasionalkan pesawat.

"KSAU juga perlu mempersiapkan kemampuan personel serta sarana prasarana jelang kedatangan 42 pesawat jet tempur Rafale," jelasnya.

Meutya Hafid juga menambahkan, sebagai negara kepulauan yang luas, Indonesia membutuhkan pertahanan udara yang kuat.

"Kami semua berharap KSAU baru mampu terus melakukan modernisasi alutsista dan mengembangkan kemampuan personel TNI AU sehingga selain mampu mengikuti zaman juga menjadikan TNI AU sebagai kekuatan udara yang disegani di kawasan," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini