Potensi Lebaran 2024 yang akan berjalan serentak diungkapkan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin.
Lewat kanal YouTube, Thomas Djamaluddin menjelaskan, posisi hilal pada saat maghrib akhir Ramadhan, 9 April 2024 di wilayah Indonesia sudah cukup tinggi.
Pada saat maghrib di Jakarta, tinggi bulan sudah lebih dari 6 derajat. "Berarti telah melebihi batas kriteria MABIMS (minimal 3 derajat)," kata Thomas.
Thomas melanjutkan, untuk elongasi bulan (jarak pisah dari matahari) pada saat maghrib juga relatif lebih besar yaitu lebih dari 8 derajat.
Hilal diharapkan sudah cukup tebalnya untuk bisa teramati, walau tetap sulit karena masih sangat tipis.
"Diharapkan hasil rukyat berhasil mengidentifikasi hilal Syawal untuk menjadi bahan Menteri Agama, mengisbatkan Idul Fitri jatuh pada 10 April 2024," ujar dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)