"(Mobil Gran Max) itu oleng ke kanan sehingga menabrak bus dan menabrak kendaraan lainnya yang ada di belakang bus," ujar Aan, Senin.
Berdasarkan penuturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, ada 12 orang yang tewas dalam kecelakaan ini di mana dua korban berhasil diidentifikasi oleh Inafis Polri.
Dua korban yang berhasil diidentifikasi itu semuanya laki-laki. Satu berasal dari Kudus, Jawa Tengah dan satunya lagi berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
"Tujuh laki-laki dan lima perempuan, untuk semuanya ini dari Jasa Raharja ini akan dicover semua untuk asuransinya. Dua belas korban tersebut berasal dari mobil Gran Max."
"Yang laki-laki tadi dikatakan dari Inafis ditemukan berdasarkan identifikasi di badannya itu berasal dari Kudus, sedangkan satunya lagi hasil dari KTP itu dari Ciamis dengan jenis kelamin laki-laki," kata Muhadjir Effendy di RSUD Karawang, Senin siang.
Meski begitu, Muhadjir menyatakan belum memperoleh identitas lengkap dari para korban meninggal.
Oleh sebab itu, ia juga meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya untuk melaporkan ke kepolisian setempat apabila mengenal para korban.
"Saya juga meminta posko seluruhnya untuk mencari tahu identitas kendaraan terutama yang mengalami kecelakaan ini, makanya saya mohon untuk rekan-rekan wartawan imbauan dari kami agar siapa saja yang tahu yang mengalami kecelakaan ini agar dilaporkan ke kepolisian setempat," ucapnya.
Korban Kecelakaan Mendapatkan Santunan
Diberitakan sebelumnya, pihak Jasa Raharja telah tiba di RSUD Karawang untuk melakukan pendataan dan memberikan santunan ke keluarga korban atau ahli waris.
Dirut PT Jasa Raharja, Rivan Purwantono, menyatakan pihaknya masih menunggu identifikasi yang dilakukan petugas kepolisian.
"Kejadian kecelakaan pada pagi ini tidak bisa dihindari. Masih proses identifikasi."
"Kita tidak tahu korban dari kendaraan yang mana karena masih identifikasi," tutur Rivan kepada wartawan di RSUD Karawang, Senin.
Ia memastikan setiap korban yang meninggal atau luka-luka akan mendapat santunan dari Jasa Raharja.
"Yang paling penting melakukan identifikasi terhadap korban, mari kita menunggu bersama. Setelah identifikasi akan kita umumkan," sambungnya.