"Apabila melihat video yang telah menyebar, bahwa gerombolan OPM sangat keji karena korban Almarhum sudah ditembak, namun tetap memarangi dengan senjata tajam tanpa pedulikan HAM," tegas
Ia mengatakan kejadian tersebut terjadi di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Kab. Paniai, Provinsi Papua Tengah pada Kamis (11/4/2024).
"Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM," kata dia.
Terpisah, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan situasi di Paniai saat ini kondusif.
Aparat TNI saat ini sedang memburu para pelaku.
"Ssituasi saat ini di wilayah Paniai dalam situasi kondusif dan aparat keamanan TNI Polri melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku biadab ini," kata Gumilar saat dikonfirmasi Tribunnews.com.
Gumilar menegaskan TNI berduka atas gugurnya Oktovianus.
Tak cukup ditembak, gerombolan OPM bahkan masih mengujamkan parang ke kepala dan tangan Oktovianus yang telah ambruk ditembak.
Menurutnya apa yang dilakukan OPM adalah pelanggaran HAM berat.
"Aksi keji OPM ini telah menciderai upaya untuk menciptakan perdamaian dan kedamaian serta percepatan pembangunan di Tanah Papua," kata dia.
"Bahwa evakuasi jenazah telah dilakukan, dan pemulasaran Jenazah telah dilakukan di RSUD Paniai. Selanjutnya saat ini dalam perjalanan lewat jalur darat menuju Nabire untuk disemayamkan di rumah keluarga Almarhum," ujar dia.
Sementara itu, warga Aradide, Natalis Degei mengatakan Danramil Aradide ditembak TPNPB-OPM.
Menurut Natalis, Letda Oktovianus Sogarlay ditembak TPNPB-OPM pimpinan Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Mayor Osea Satu Boma.
Natalis mengatakan, setelah menebak mati TPNPB-OPM lari meninggalkan jasad korban di jalan menuju pelabuhan Pasir Putih.