"Kita orang Islam diajarin bersih sebelum sembahyang cuci semuanya, saya bilang lu (orang Islam) 2,5 (zakatnya) gua 10 persen bukan berarti gua jorok (tapi) disucikan oleh darah Yesus," kata Gilbert dalam pernyataannya yang beredar.
"Yang paling berat (rangkaian salat) terakhirnya musti lipat kaki ga semua orang bisa iya kan, kaki musti dilipet, ahyaaa..., tapi ya udahlah dua setengah," ujarnya lagi disambut gelak tawa para jemaat.
Meski begitu, belum diketahui secara pasti lokasi dan kapan waktu Gilbert melakukan ceramah tersebut.
Dalam hal ini, Pendeta Gilbert sendiri sudah menyambangi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang sekaligus Wakil Presiden ke 11 dan 12, Jusuf Kalla untuk meminta maaf sebagai perwakilan umat islam.
Selain itu, dia mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (16/4/2024) siang buntut viralnya khotbah yang dia berikan sehingga menimbulkan kegaduhan.
Bakal Diperiksa Polisi
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penistaan agama Pendeta Gilbert Lumoindong atas khotbah kontroversial soal salat dan zakat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan sejauh ini pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti yang ada.
"Kalau (kasus) pendeta Gilbert nanti kita masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dulu, maupun alat bukti yang lain," kata Wira dalam keterangannya, Sabtu (20/4/2024).
Nantinya, setelah rangkaian penyelidikan itu selesai, penyidik bakal mengagendakan pemanggilan terhadap Pendeta Gilbert untuk diperiksa.
"Setelah rangkaian itu baru kita mungkin mengarah ke sana (pemeriksaan Pendeta Gilbert)," ucapnya.