Guru Besar Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Khoirul Rosyadi mengatakan warung-warung Madura yang buka 24 jam memiliki sejarah dan alasan tersendiri dalam praktek bisnis mereka.
"Keputusan untuk buka 24 jam mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebiasaan konsumen lokal, persaingan pasar, serta strategi untuk meningkatkan penjualan dan daya saing," ujarnya, Jumat (26/4/2024).
Kata dia pada beberapa kasus, warung-warung Madura yang buka 24 jam dapat menarik pelanggan yang bekerja malam, pekerja sif malam atau mereka yang mencari makanan atau barang-barang lain pada jam-jam yang tidak biasa.
Sehingga hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi pemilik warung dalam pasar yang bergerak cepat dan kompetitif.
"Saya kira ini adalah kecerdasan masyarakat Madura dalam membaca peluang," terang Khoirul.
"Mereka menangkap bahwa kehidupan masyarakat di kota-kota besar itu sampai seharian atau 24 jam.
Maka mereka berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan dalam 24 jam," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz/Reynas Abdila)
Baca berita lainnya terkait Warung Madura.