Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal membantah Omnibus Law UU Cipta Kerja menghadirkan investasi dan menyerap tenaga kerja.
Adapun hal itu disampaikan Said Iqbal pada aksi demonstrasi May Day 2024 di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).
"Omnibus Law UU Cipta Kerja mengakibatkan banyaknya PHK. Jadi tidak benar Undang-Undang Cipta Kerja menarik investasi baru dan menyerap tenaga kerja," kata Said Iqbal kepada awak media.
Menurutnya aturan itu bahkan membuat masifnya PHK di Indonesia
"Yang benar adalah PHK dimana-mana. Tahun 2024, ratusan ribu buruh di PHK, tahun 2023 juga ratusan ribu buruh di PHK," jelasnya.
Baca juga: Hari Buruh, Aliansi Perempuan Minta Pemerintah Jadikan PRT Sebagai Pekerja Formal
Kemudian ia menyinggung minimnya kenaikan gaji para pekerja saat ini.
Said Iqbal menyebutkan kenaikan upah buruh hanya 1,58 persen.
"Kenaikan upah akibat Omnibus Law hanya 1,58 persen. Di Tangerang, Bekasi, Karawang serta kota-kota industri lain. Padahal inflasi adalah 2,8%. Jadi nggak naik upah kita ini, nombok 1%," jelasnya.
Baca juga: Demo Hari Buruh, Kelompok Perempuan Tuntut Pemerintah Beri Kesempatan Setara dalam Dunia Kerja
Said Iqbal juga menjelaskan pertumbuhan ekonomi 5,2%, tidak dinikmati oleh kalangan kelas menengah ke bawah termasuk buruh.
"Yang nikmati orang kaya. Karena ekonomi tumbuh dinikmati oleh orang kaya yang gajinya besar-besar," tegasnya.