Bahkan, nama Masiroh selalu disebut dalam setiap acara tahlilan yang digelar keluarga beberapa tahun terakhir ini.
Terkait kepulangan Masiroh ini, Bupati Indramayu, Nina Agustina, turut mengucap syukur.
Pemkab Indramayu berupaya segera melakukan tindak lanjut setelah menerima laporan dari pihak keluarga pada Maret 2024 lalu.
“Sebenarnya dari keluarga sudah bersurat kepada Disnaker untuk minta dipulangkan melalui BP2MI,” ucapnya kepada Tribuncirebon.com, Rabu (1/5/2024).
Alasannya, keluarga sudah sangat rindu karena selama 22 tahun Masiroh hilang kontak di Suriah.
Sebagai informasi, saat terjadi perang di Suriah, Masiroh diketahui kehilangan paspor miliknya.
Kemudian, TKW asal Indramayu itu berpindah-pindah majikan.
Bupati Indramayu pun mengimbau kepada pekerja di luar negeri untuk segera melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) jika kehilangan dokumen.
“Bagi pekerja-pekerja di luar negeri khususnya warga Indramayu jika dokumen hilang dan lain sebagainya, sebaiknya segera melapor ke KBRI agar segera diurus dan tidak menjadi masalah yang berkepanjangan,” ungkapnya.
Baca juga: Viral Oknum Brimob Diduga Tabrak Warga Hingga Tewas, Begini Penjelasan Polres Bogor
Kisah Masiroh yang hilang kontak di Suriah ini sebelumnya membuat geger warga.
Pasalnya, keluarga dan warga di tempat tinggalnya sudah lama menganggap perempuan itu meninggal dunia.
Apalagi, Suriah kala itu tengah terjadi perang.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Perjuangan Masiroh Pulang ke Indramayu, Sempat Dianggap Meninggal di Suriah dan Dapat Majikan Galak
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunCirebon.com/Handhika Rahman, Kompas.com)