News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seloroh Jokowi soal Pindah Partai Mana usai Sudah Tak Dianggap PDIP: Pindah ke Pelabuhan

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai acara peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Depok, Selasa (7/5/2024). Jawaban kelakar disampaikan Jokowi saat ditanya akan berpindah ke partai mana setelah tidak dianggap oleh PDIP.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berseloroh saat ditanya awak media terkait rencana kepindahan ke partai lain setelah sudah tidak dianggap PDIP dan usai tidak menjadi Kepala Negara kembali.

Bukannya menyebut nama partai, Jokowi justru menjawab dengan kelakar.

"Pak, rencana ke depan akan berlabuh ke parpol mana?" tanya salah satu wartawan ke Jokowi usai acara peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Depok, Selasa (7/5/2024).

"Akan berlabuh ke pelabuhan," jawab Jokowi sambil tersenyum.

Sebelumnya, pernyataan terbuka disampaikan oleh dua politisi PDIP yaitu Andreas Hugo Pareira dan Guntur Romli terkait status dari Jokowi di partai berlambang banteng tersebut.

Ketika ditanya Tribunnews.com, Andreas mengatakan PDIP sudah tidak memikirkan Jokowi.

Adapun konteks pernyataan Andreas itu soal klaim Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyebut Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi keluarga partai berlambang pohon beringin itu.

"Biarin saja. Di PDI Perjuangan juga nggak dipikirin lagi orang-orang ini," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (25/4/2024).

Andreas pun menganggap Jokowi dan Gibran saat ini diibaratkan tengah mencari 'rumah bernaung'.

Baca juga: Respons Jokowi Terkait Isu Prabowo akan Tambah Jumlah Kementerian Menjadi 40

Adapun rumah bernaung yang dimaksud Andreas adalah partai politik (parpol).

Dia mengatakan bahwa Jokowi dan Gibran layaknya sudah merusak rumahnya sendiri yaitu PDIP dan mencari tempat bernaung baru yaitu dengan pergi ke parpol lain.

"Sekarang mereka berdua yang sedang cari rumah. Politisi pada punya rumah, ini orang dua pergi dari rumahnya sambil "bakar" rumahnya."

"Untung saja rumahnya kokoh tegak, sekarang setelah pesta selesai (Pemilu 2024 -red), orang pada pulang ke rumah masing-masing. Mereka (Jokowi dan Gibran) cari-cari tumpangan, maksa-maksa masuk rumah yang sudah berpenghuni," tegasnya.

Kemudian, Andreas menganggap Golkar memang membutuhkan Jokowi sebelum Pemilu 2024 digelar.

Namun, dengan ada klaim Airlangga bahwa Jokowi dan Gibran sudah menjadi keluarga Golkar, dia pun mempertanyakan kepentingan apa lagi yang dicari partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Sebelum pemilu kemarin, memang Golkar butuh Jokowi dan berlindung pada Jokowi. Tetapi apakah sekarang masih juga tingkat kepentingannya sama?" katanya.

Sementara saat ditanya kepentingan apa yang dimaksud olehnya, Andreas enggan menjelaskannya.

Dia justru meminta agar ditanya saja ke Jokowi terkait kepentingan yang dimaksud.

"Tanya ke Jokowi saja," kata Andreas singkat.

Sementara Guntur Romli meminta Jokowi agar mundur sebagai kader PDIP secara terbuka.

Senada, jawaban sosok yang karib disapa Gus Romli ini terkait klaim Airlangga menganggap Jokowi dan putranya sudah menjadi keluarga Golkar.

Dia juga berharap pengumuman mundurnya Jokowi dari PDIP dilakukan secara terbuka.

Gus Romli menegaskan jika hal tersebut tidak dilakukan, maka sudah tidak relevan lagi membicarakan etika dengan Jokowi

"Ditunggu secara gentle pernyataan dari Pak Jokowi dan Gibran, kemudian gentle untuk datang ke DPP dan mundur dari PDI Perjuangan, pamit baik-baik, jangan seperti kacang lupa kulit, atau ingatlah pepatah kita 'datang tampak muka, pulang tampak punggung' atau sudah tidak relevan lagi bicara soal etika dengan Pak Jokowi dan Gibran?" tegasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini