Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan ramai para orangtua yang membawa anak untuk ikut melaksanakan ibadah umrah.
Namun, saat mengajak anak umrah tentu butuh persiapan yang matang. Dengan harapan, ibadah bisa terselenggara dengan aman dan nyaman.
Terkait hal ini, Ahli Neurologi Anak, Dr. dr. R. A. Setyo Handryastuti, Sp.A(K) imbau orangtua lakukan vaksinasi meningitis tidak hanya pada orangtua, tapi juga pada anak.
"Terkait keluarga muda membawa bayi, sebaiknya divaksin sebelum berangkat," ungkapnya pada Media Discussion Kalbe Academia for Media yang diselenggarakan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bersama Kalventis Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia di Jakarta, Rabu (7/5/2024).
Meningitis adalah penyakit radang selaput otak yang bersifat menular dan bisa mematikan.
Baca juga: Jemaah Haji Wajib Vaksinasi Meningitis, Ini Alasannya
Penyakit ini disebabkan oleh banyak hal seperti infeksi bakteri, virus, atau jamur
Oleh dr Handry dijelaskan vaksinasi yang diberikan harus sesuai anjuran dokter.
Orangtua diimbau untuk melakukan konsultasi jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.
Vaksin meningitis sendiri sudah bisa diberikan pada anak berusia 9 bulan ke atas.
Bagi orangtua yang ingin mengajak sang buah hati untuk beribadah umrah, maka bisa melakukan vaksinasi terlebih dahulu.
"Di bawah itu (usia 9 bulan) jangan dibawa dulu juga. Vaksin diberikan paling tidak 2 minggu sebelum berangkat. Dan tidak menganggu jadwal vaksinasi lain," imbuhnya.
Dr Handry melanjutkan, vaksin meningitis penting dilakukan agar anak bisa terlindungi.
Terlebih, kelompok anak, bayi dan balita merupakan kelompok rentan karena daya tahan tubuh belum sebagus orang dewasa.
Anak yang terinfeksi bahkan bisa alami kematian dalam waktu 24 jam. Risiko lain saat anak selamat dari infeksi meningitis adalah gejala sisa.
Gejala sisa bisa berujung pada disabilitas yang dapat ganggu kualitas hidup anak kelak.
"Ketika kena (terinfeksi) akan menyesal seumur hidup," pungkasnya.