News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Tersangka Penganiayaan Anaknya Belum Minta Maaf, Ibu Putu Satria: Tidak Ada Itikad Baik

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat memeluk foto sang putra di ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024. Keluarga tersangka penganiayaan terhadap taruna STIP Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19), belum memberikan permintaan maaf.

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga tersangka penganiayaan terhadap taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19), belum memberikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

Hal ini disampaikan oleh Ibu Putu Satria, Nengah Rusmini.

Putu Satria diketahui meninggal dunia akibat dianiaya oleh seniornya di STIP Jakarta pada Jumat (4/5/2024) pagi.

"Permintaan maaf belum ada (dari keluarga pelaku), tidak ada itikad baik sama sekali," ungkap Rusmini, Kamis (9/5/2024), dilansir Tribun-Bali.com.

Kini Polres Metro Jakarta Utara telah menetapkan sebanyak tiga tersangka baru dalam kasus tewasnya Putu Satria.

Sebelumnya, Tegar Rafi Sanjaya (21) telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kemudian, disusul AKAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A.

Dan pihak keluarga korban sudah mengetahui informasi penambahan tersangka itu pada Rabu sore (8/5/2024).

"Kemarin sore sudah dapat informasi dari Jakarta. Infonya ada penambahan 3 tersangka, jadi 4 orang," tutur Rusmini.

Lebih lanjut, ia menegaskan pihak keluarga dan kuasa hukum masih terus mencari bukti baru.

Tujuannya supaya semua pelaku yang melakukan kekerasan terhadap Putu Satria dapat ditangkap.

Baca juga: Kemenhub Hilangkan Kepangkatan dan Sebutan Senior Junior di STIP Jakarta Buntut Tewasnya Putu Satria

"Memang dari awal sudah ganjil, tubuh anak saya banyak luka lebam seperti itu, kok tersangka hanya satu orang."

"Itu tidak mungkin, saya yakin pelakunya lebih dari 1 orang," ungkap Rusmini yang berprofesi sebagai tenaga medis di RSUD Klungkung.

Rusmini bertekad mencari keadilan demi putranya itu hingga semua pelaku memperoleh hukuman yang setimpal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini