Lalu, dia melanjutkannya dengan berkuliah dengan mengambil jurusan Teknik Perkapalan di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada tahun 2001.
Tak puas, Ahmad kembali menempuh pendidikan pada program magister di Unhas Makassar pada tahun 2006.
Semasa kuliah di Unhas, Ahmad pun sudah berkecimpung di dunia perhubungan Indonesia dengan menjabat sebagai Kepala Subbagian Administrasi Akademik pada tahun 2003.
Setahun berselang, dia naik jabatan menjadi Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan selama enam tahun.
Pada tahun 2010, Ahmad menjabat sebagai Kepala Divisi Pengembangan Usaha dan mengembannya selama setahun.
Dua tahun selanjutnya, dia menjabat sebagai Kepala Politeknik Pelayaran Barombong selama setahun.
Kemudian, secara berturut-turut, Ahmad mengemban tugas sebagai Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar (2015), Kepala Kantor KSOP Kelas II Bitung (2017), Kepala Kantor KSOP Kelas I Tanjung Emas (2017-2019), dan Kepala Kantor Kesyahbandaraan Utama Makassar (2019-2021).
Kini, ia menjabat sebagai Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub sejak tahun 2021 selain menjadi Ketua STIP Jakarta meski telah dibebastugaskan.
Ahmad pun pernah memperoleh penghargaan Satya Lancana Karya Satya 20 Tahun pada 2014.
Harta Kekayaan Capai Rp 12,4 M
Ahmad Wahid memiliki harta kekayaan bersih mencapai Rp 12,4 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2022 yang dilaporkannya pada 25 Maret 2023.
Adapun rinciannya, dia memiliki delapan unit tanah dan bangunan yang seluruhnya berada di Makassar.
Selain itu, Ahmad juga mempunyai tiga kendaraan berupa dua mobil dan satu motor dengan total nilai Rp 468,5 juta.
Baca juga: Fakta 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP: dari Peran hingga Terancam 15 Tahun Penjara
Mayoritas harta milik Ahmad berasal dari aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 8,2 miliar.