Djarot menuturkan, bahwa Bung Karno adalah pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927 silam.
PNI merupakan cikal bakal dari PDIP.
"Jadi, sangat logis jika didalam setiap baliho, spanduk partai atau atribut partai selalu ada gambar Bung Karno," paparnya.
Djarot lantas mempersilakan partai lain memasang gambar Bung Karno di Baliho atau atribut partai lainnya.
Senada dengan Djarot, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah juga menyebut Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia.
Ia membantah PDIP mengklaim Bung Karno sebagai milik mereka.
“Saya kira sudah tepat Pak Prabowo menyatakan Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia karena memang sejatinya Bung Karno adalah seorang Bapak Bangsa Indonesia," kata Basarah, Jumat.
Basarah menganggap, pernyataan Prabowo tersebut membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Bung Karno.
“Di masa Orde Baru dulu Bung Karno tidak mendapatkan pengakuan dan perlakuan seperti yang Pak Prabowo tegaskan sekarang karena pada masa itu Bung Karno diperlakukan tidak sebagaimana mestinya sebagai seorang Pejuang Kemerdekaan, Proklamator Bangsa, Penggali Pancasila dan Presiden Pertama Republik Indonesia,” terang Basarah.
Baca juga: Ahmad Basarah PDIP Tegaskan Bung Karno Milik Seluruh Rakyat Indonesia: Terima Kasih Pak Prabowo
Ia menegaskan, PDIP tidak pernah memasukkan Bung Karno hanya menjadi milik satu golongan, satu kelompok, apalagi satu partai saja.
Bung Karno dinilai merupakan tokoh dunia, yang memiliki jasa bagi kemerdekaan bangsa Asia Afrika melalui penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada 1955 silam.
Karena itu, Basarah berharap Prabowo bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijak seperti Bung Karno.
“Semoga jika Pak Prabowo menjadi Presiden RI kelak, beliau akan menjadi pemimpin yang adil dan bijak serta mau dan berani menjalankan kepemimpinannya sesuai dengan nilai nilai Pancasila yang diwariskan oleh Bung Karno dan Para Pendiri Bangsa lainnya,” tandasnya.
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat
Sebelumnya, Prabowo menyebut ada satu partai yang mengaku seolah Bung Karno hanya milik mereka.