Ita mengatakan pertama kali mendengar kabar tersebut di malam hari kejadian yakni pada Sabtu (11/5/2024) kemarin.
Kata dia, justru kabar yang pertama diketahuinya adalah soal sepupunya yakni istri Suprayogi.
Istri Suprayogi, kata dia, saat itu mengalami luka di kepala, patah tangan, dan luka di perut.
Istri Suprayogi, kata dia, juga sempat menanyakan kabar tentang suaminya tersebut.
"Baru itu, kita dari si istri nanyain kan gimana Opah? Kita belum tahu. Setelah dicek-dicek lagi, yang meninggal di belakang (kursi) sopir itu ya si korban Pak Suprayogi ini. Sampai kita cari lagi berita-berita, takutnya salah informasi. Kita berharap keluarga salah, ternyata memang sudah fix," kata Ita sambil menahan tangis.
Ita pun terkenang dengan kebiasaan Suprayogi bila berpergian bersama para siswa menggunakan bus.
Menurut Ita, Suprayogi dan istrinya memang senang duduk di belakang sopir bus.
"Dia kalau ke mana-mana dia memang selalu mintanya di belakang sopir. Selalu sama istrinya. Mungkin karena ingin melihat pemandangan," kata dia.
Hingga Minggu (12/5/2024) pagi tercatat 11 korban tewas akibat kecelakaan bus pariwisata Trans Putera Fajar.
Dari 11 korban tewas itu, lima di antaranya perempuan dan sisanya laki-laki.
Informasi dihimpun, di antara mereka yang tewas dalam kecelakaan tersebut termasuk siswa dan juga guru.