Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, total korban jiwa hingga kini mencapai 11 orang.
"Nah dari sebelas, sepuluh penumpang, terdiri dari guru dan siswa, pelajar SMK,” kata Jules saat dikonfirmasi pada Minggu (12/5/2024) dini hari.
Selain korban tewas, Jules merinci ada 12 korban yang mengalami luka berat dan 37 korban mengalami luka ringan.
Korban meninggal dunia itu sudah dimakamkan pada Minggu (12/5/2024) siang tadi.
Salah satunya yakni Mahesya Putra.
Tulang punggung keluarga
Sementara itu Rosdiana, ibunda Mahesya Putra, tidak kuasa menahan haru ketika tahu anaknya turut menjadi korban tewas kecelakaan maut pada Sabtu (12/4/2024) petang.
Rosdiana bersaksi, Mahesya Putra sehari-hari merupakan sosok anak yang baik dan penurut.
Bahkan, ia merupakan tulang punggung keluarga seusai sepeninggalan ayahnya.
Rosdiana mengenang pernyataan Mahesya kepada dirinya yang ingin langsung bekerja demi membantu keluarga setelah lulus dari SMK Lingga Kencana.
Mahesya ingin membantu perekonomian keluarganya.
"Dia anaknya baik. Pokoknya tulang punggung keluarga. Kalau mau misalkan dia bilang udah lulus mau kerja membahagiakan orang tuanya," kata Rosdiana saat ditemui di rumah duka di jalan Rangkapanjayabaru, Depok, Jawa Barat pada Minggu (12/5/2024).
Mahesya merupakan anak pertama dari 5 bersaudara.
Mahesya hanya tinggal bersama sang ibu dan keempat adiknya di sebuah gang sempit di Jalan Raya Maruyung.
Menurut Rosdiana, nantinya Mahesya ingin bekerja sembari kuliah seusai lulus dari SMK Lingga Kencana.