Padahal menurut Hafidh, Fungsional APK APBN Kementan tidak bertugas untuk mengurus pembayaran mobil pribadi menteri.
Hafidh akhirnya tidak dapat menolak permintaan Dindo tersebut.
Kementan diharuskan mengeluarkan Rp 43 juta setiap bulannya selama 10 bulan.
Uang tersebut diperoleh dengan meminjam dari vendor yang mengerjakan proyek-proyek Kementan.
"Pinjam pihak ketiga yang vendor dari Kementan. Ada yang ditransfer, ada melalui Karina (Staf Biro Umum dan Pengadaan Kementan)," jawab Hafidh.
4. Acara Ulang Tahun hingga Sunatan Anak
Mantan Kepala Sub-Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Isnar Widodo, menyebut Dindo juga pernah menggunakan uang Kementan untuk membiayai acara sang anak.
Isnar mengatakan permintaan reimburse atau penggantian uang untuk acara ulang tahun anak Dindo sempat disampaikan mantan ajudan SYL, Aliandri.
Baca juga: Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Palak Kementan Rp 43 Juta Tiap Bulan untuk Cicil Alphard
Ia mengaku tidak ingat pasti nominal uang yang diminta Dindo untuk menggelar acara ulang tahun sang anak.
Isnar menyebut sudah berupaya menunda pembayaran uang pengganti tersebut.
Namun, karena takut kehilangan jabatan, Isnar akhirnya memenuhi permintaan Dindo.
Pernyataan senada juga sempat disampaikan mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Abdul Hafidh.
Hafidh menyebut Kementan pernah diminta membayar biaya khiatanan cucu SYL itu.
Namun, Hafidh tidak ingat pasti nominal uang yang dipakai SYL untuk acara khitanan sang cucu.
"Lupa nominalnya? Sedikit atau banyak?" tanya hakim. "Cukup lumayan, Yang Mulia," jawab Hafidh.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Sri Juliati/Ashri Fadilla/Faryyanida Putwiliani)