TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski pelantikan presiden-wakil presiden terpilih masih beberapa bulan lagi, Prabowo dan Gibran disebut tengah menggodok susunan kabinetnya.
Sejumlah nama disebut muncul sebagai opsi untuk mengisi jabatan Menteri Keuangan pasangan pemenang Pemilihan Presiden 2024 ini.
Sejumlah sumber Tribunnews.com, menyebut setidaknya ada lima nama yang berpeluang menjadi menteri keuangan tapi kali ini tidak ada nama Sri Mulyani, Menkeu saat ini.
Siapa saja dan bagaimana profil kelima tokoh itu? Berikut sosok mereka.
1. Kartika Wirjoatmodjo
Kartika Wirjoatmodjo saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Ia dilantik pada 25 Oktober 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/M Tahun 2019 tanggal 25 Oktober 2019.
Sebelum bergabung dengan Kementerian BUMN, Ia memimpin beberapa institusi keuangan ternama di Indonesia, yakni:
- Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2016-2019.
- Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2015-2016,
- Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tahun 2014-2015,
- Presiden Direktur & CEO PT Indonesia Infrastructure Finance tahun 2011-2013,
- Serta pengalaman profesional lainnya di bidang keuangan.
Pria yang lahir di Surabaya, 18 Juli 1973 ini menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia pada tahun 1996, Kartika melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar MBA dari Erasmus University Rotterdam pada tahun 2001.
Pada 2003, Kartika Wirjoatmodjo menjadi Kepala Departemen Analisis Strategi & Keuangan Bank Mandiri.
Kariernya terus menanjak dan pada 2008, ia menjadi Managing Director Mandiri Sekuritas dengan tugas khusus untuk melakukan restrukturisasi keuangan dan refocusing bisnis, pasca krisis 2008 di pasar modal.
Di tahun 2011, dia kemudian ditugaskan oleh Menteri Keuangan untuk mendirikan lembaga yang baru dibentuk untuk mempromosikan investasi infrastruktur Indonesia Infrastructure Finance dan menjadi CEO sampai 2013.
Setelah menjadi Direktur Keuangan Mandiri, ia menjadi direktur utama pada 2016 dan diangkat sebagai Wakil Menteri BUMN pada 2019.
2. Budi Gunadi Sadikin
Budi Gunadi Sadikin saat ini menjabat sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) setelah menggantikan Terawan Agus Putranto.
Budi Gunadi Sadikin sendiri sebenarnya tidak memiliki latar belakang dunia kedokteran atau kesehatan.
Ia justru merupakan wajah lama di Kementerian BUMN.
Ia beberapa wara-wiri menjabat berbagai posisi strategis di berbagai perusahaan pelat merah.
Berkuliah di bidang Fisika Nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada 1988, dirinya justru memilih berkarier di bidang keuangan.
Dia juga memiliki sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (ChFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.
Namanya mulai dikenal publik setelah didaulat menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang saat itu menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia. Kariernya sebagai bankir terbilang sangat senior.
Perjalanan karier Budi Sadikin di sektor keuangan cukup berliku, dari asuransi hingga perbankan. Sempat menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang, pada 1988–1994, dia pernah menjadi General Manager Electronic Banking dan Chief GM Jakarta.
Tercatat ia pertama kali menjadi bankir saat bergabung dengan Bank Bali, Ia dipercaya memegang beberapa jabatan. Termasuk Chief General Manager Regional Jakarta.
Selepas dari Bank Bali, ia pernah menjabat sebagai Director of Consumer and Commercial Banking (Senior Vice President) untuk ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia.
Keluar dari ABN AMRO Bank, Budi melanjutkan karier perbankannya dengan bergabung di PT Bank Danamon Tbk. sebagai Head of Consumer Banking (Executive Vice President). Ia juga sempat menjadi Direktur Adira Quantum Multi Finance.
Budi lalu berlabuh ke Bank Mandiri dengan posisi jabatan Direktur Micro dan Retail Banking. Kariernya terus melesat hingga kemudian ditunjuk pemegang saham menjadi Direktur Utama Bank Mandiri pada tahun 2013.
Sempat menjadi Staf Ahli Menteri BUMN Rini Soemarno di periode 2016-207, dia kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) seiring terbentuknya holding BUMN tambang.
Di tangan Budi Gunadi Sadikin, Inalum membeli 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Keberhasilan itu atas kerja keras pemerintah dan tentunya Inalum dalam mencari pendanaan untuk membeli saham Freeport.
Tak laman menjadi Dirut Inalum, Budi Gunadi Sadikin kembali berganti jabatan di lingkup Kementerian BUMN. Di masa Menteri BUMN Erick Thohir, ia diplot menjadi Wakil Menteri BUMN.
3. Mahendra Siregar
Mahendra Siregar saat ini menjabat sebagai Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia periode 2022-2027.
Ia adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI) yang juga kelahiran Bandung, 17 Oktober 1962
Selepas dari UI, Mahendra memutuskan untuk merantau ke Australia. Dia berhasil meraih gelar master di bidang ekonomi dari Monash University, Australia pada tahun 1991.
Pada 2005, Mahendra menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional hingga 2009.
Semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat pada periode kedua, Mahendra ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perdagangan Indonesia sejak 2009-2011.
Dua tahun kemudian, Mahendra dipercaya kembali menjabat posisi Wakil Menteri Keuangan.
4. Royke Tumilaar
Royke Tumilaar adalah Direktur Utama BNI yang masuk bursa calon Menteri Keuangan atau Menkeu Prabowo Subianto.
Royke Tumilaar mulai menjabat sebagai Dirut BNI pada 2 September 2020.
Lahir pada tahun 1964, Pria keturunan Sulawesi Utara menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri sebelum menempati jabatan terkini.
Karier bankir Royke Tumilaar dimulai sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara.
Dia kemudian bergabung dengan Bank Mandiri yang merupakan gabungan bank-bank yang dilebur pasca krisis moneter 1998.
Berbagai jabatan struktural di Bank Mandiri pernah diamanahkan padanya.
Tahun 2007 ia menjadi Group Head Regional Commercial Sales I hingga Mei 2010.
Pada Agustus 2009, ia merangkap jabatan sebagai Komisiaris Mandiri Sekuritas.
Selanjutnya ia menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta dan memegang jabatan tersebut selama setahun hingga Mei 2011.
Dia lalu dipromosikan menjadi Direktur Pengelolaan Perbendaharaan, Institusi Finansial dan Pengelolaan Aset Khusus.
Sebelum menjadi orang nomor 1 di Bank Mandiri ia menjabat sebagai Direktur Corporate Banking di perusahaan tersebut.
Berlatar belakang sebagai bankir, Royke adalah alumni Universitas Trisakti tahun 1987 dengan gelar Sarjana Ekonomi.
Pada tahun 1999, Royke Tumilaar merengkuh gelar Master of Business Finance di University of Technology Sydney.